Kota Tangerang - Banjir di sejumlah wilayah di Kota Tangerang akibat intensitas hujan tinggi pada selasa siang hingga malam mulai berangsur surut.
Namun demikian, masih terdapat sejumlah titik yang masih tergenang akibat masih tersumbatnya aliran air di saluran drainase maupun embung-embung yang tersumbat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin didampingi personil BPBD, Dinsos dan Dinkes serta perangkat kewilayahan kembali berkeliling wilayah dari siang hingga malam meninjau lokasi yang masih terjadi genangan sekaligus memantau kesiapan fasilitas baik sarana prasarana maupun logistik serta dapur umum bagi warga yang dievakuasi di posko-posko siaga bencana yang berada di Wilayah Kecamatan Neglasari, Benda dan Batuceper.
Ketiga wilayah tersebut termasuk ke dalam wilayah paling terdampak akibat hujan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Tangerang pada Selasa, (28/01).
Dalam tinjauannya, Pj Wali Kota ingin memastikan bahwa bantuan logistik serta kesehatan bagi warga yang terdampak selalu tersedia hingga upaya penanganan banjir selesai dan genangan surut.
"Alhamdulillah sejumlah titik sudah mulai surut namun kita tetap harus fokus untuk memastikan bahwa bantuan logistik baik berupa makanan, minuman hingga selimut dan obat-obatan tetap tersedia terutama bagi warga yang di daerahnya masih belum surut."tutur Pj Wali Kota dalam tinjauannya, Rabu malam, (29/01).
"Personil juga terus kita siagakan untuk membantu masyarakat yang terdampak termasuk dalam hal mobilisasi mengingat masyarakat juga tentunya perlu untuk beraktifitas dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sehingga kita bantu dengan menggunakan perahu karet dan juga personil-personil yang terus berjaga di sekitar titik-titik genangan."imbuhnya.
Dr. Nurdin menjelaskan, penyebab lambat surutnya genangan di sejumlah titik-titik tersebut diakibatkan oleh saluran drainase yang kurang mamadai sehingga menghambat aluran air.
"Drainasenya kurang bagus karena efek dari pembangunan yang pesat baik pembangunan jalan tol maupun gedung-gedung dan perumahan sehingga dalam waktu dekat perlu untuk dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait agar permasalahan drainase kurang ideal yang menyebabkan genangan ini dapat segera terselesaikan." terang Dr. Nurdin.
Selain itu, lanjut Dr. Nurdin, volume sampah yang terus bertambah juga menjadi penyebab tersumbatnya aliran air pada saluran drainase.
"Maka dari itulah saya terus himbau juga kepada masyarakat agar turut ikut berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di saluran-saluran air.
Kami imbau juga untuk bersama-sama membuat sumur resapan di halaman atau pekarangan rumah masing-masing sehingga air yang mengalir dapat menemukan jalannya dan tidak menggenangi permukaan dan menjadi banjir." tukas Pj. (Rls/Hms/hin)