×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Komite Sekolah Merupakan Partner, Bukan Untuk Mencari Uang

Jumat, Agustus 09, 2024 | 16:42 WIB Last Updated 2024-08-09T09:46:02Z
Komite Sekolah Merupakan Partner, Bukan Untuk Mencari Uang


Kota Batu - Persoalan di dunia pendidikan secara Nasional maupun Daerah masih menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat luas.


Melihat persoalan pendidikan tersebut, Pengamat Sosial dan Budaya Didik Sumintarjo (68) Kota Batu angkat bicara menanggapi soal partisipasi wali murid atau masyarakat terhadap kemajuan pendidikan. 


"Pendidikan itu kalau muridnya banyak mungkin fine-fine saja kalau muridnya sedikit, dalam operasi sebuah lembaga ada biaya tetap ada biaya beruba. Pada saat biaya tetap BOS itu ada sebagian masuk dana tetap untuk lembaga, terus yang variabelnya ini tentunya pemenuhan biaya tetap operasional nya kurang otomatis susah, apa lagi tidak bisa memenuhi antara pemasukan dan pengeluaran tergantung inisiatif dari wali murid tetapi tidak bisa dengan paksaan, disama ratakan",ungkap Didik Sumintarjo saat ditemui warung 16   Ngaglik Kota Batu, Jum'at ( 9/8/2024 ).


Menurut Didik, dalam partisipasi wali murid tidak dapat disama ratakan antara wali murid yang dapat memberikan lebih besar dan wali murid yang tak mampu.


"Misal ada wali murid bisa menyumbang besar gak masalah, jangan misal kekurangannya itu dibagi rata dengan jumlah murid yang ada, kan belum tentu wali murid mampu, itu tergantung pada lembaga itu sendiri",tegas Didik. 


Menyinggung soal dana partisipasi wali murid, Didik Sumintarjo lebih menegaskan bahwa hal tersebut seharusnya bukan saja dari wali murid yang anaknya sekolah di sekolah tersebut, butuh kepedulian dari masyarakat secara luas. 


Ditambahkannya, untuk menunjang kemajuan pendidikan seharusnya bisa diambil dari CSR-CSR yang ada di Kota Batu."Saya berfikir kalau ada jalurnya, CSR-CSR itu yang seharusnya peduli". 


Menanggapi sistem pendidikan saat ini, pihaknya mempertanyakan sistem saat ini," kalau kita bicara ada orang yang tidak mampu membayar biaya sekolah, jangan menyalahkan salah satu lembaga-lembaga itu tetapi sistemnya secara global ini benar tidak kita ini mencerdaskan bangsa, kalau kita bicara kehidupan berbangsa ini ya tentunya harus ada kepedulian dari seluruh stakeholder",tegasnya. 


"Sekolah-sekolah favorit ada kuotanya, kalau yang tidak masuk kuota bagaimana?, terus belajar dua belas tahun dimana?, apa terbiar begitu saja ?. Terus guru-guru yang honornya hanya tiga ratus ribu, sistemnya yang harus dibenahi bersama-sama",ujar nya.


Ditegaskan juga, guru-guru salama ini terbebani mengurus administrasi dan kadang menyita waktu untuk anak didik. Dalam hal administrasi Kepala sekolah sangat terbebani. Sehingga hal bagaimana mengembangkan sekolah agak terbengkelai,  ini keluhan wali murid yang peduli",ungkap Didik Sumintarjo kepada awak media.


Menyoroti peran Komite Sekolah menurut Didik, komite sekolah merupakan partner sekolah, dibentuknya komite sekolah itu adalah untuk menjadi partner dari sekolah, mereka punya kewajiban berpikir untuk mengembangkan pendidikan, bukan semata mata untuk mencarikan tambahan dana sekolah, tetapi sebaiknya bersama berpikir untuk mencari solusi persoalan persoalan sekolah",pungkasnya.


(Sam) 

×
Berita Terbaru Update