Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Perundungan Terhadap Siswa SMPN di Kota Batu Berakhir Tragis

Sabtu, Juni 01, 2024 | 09:16 WIB Last Updated 2024-06-01T02:18:01Z
Perundungan Terhadap Siswa SMPN di Kota Batu Berakhir Tragis


Kota Batu - Kota Batu dihebohkan dengan kejadian pengeroyokan anak di bawah umur yang berbuntut pada korban meninggal dunia. Pasalnya, RWK (12 ) siswa kelas 7 salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Batu diadu dan dikeroyok 5 anak hingga terjadi dugaan penganiayaan.  


Kejadian yang menimpa korban yang merupakan putra dari pasangan Aditiya Wahyu Prasetyo dan Nurul Noviana warga Kelurahan Sisir Kecamatan Batu, Kota Batu di luar lingkungan sekolah di daerah Desa Pesanggrahan Kota Batu.


Menurut keterangan RF adek kandung korban saat ditemui awak media di rumah duka menceritakan kronologi awal kejadian penganiayaan, menurut RF, berawal korban ( kakaknya , Red )  menolak diajak untuk melakukan pencetakan print tugas kelompok dari sekolah pada Rabu ( 29/5/2024 ).


Akibat dari penolakan dari korban tersebut AR salah satu dari 5 pelaku teman korban lantas menganiaya hingga korban mengalami pendarahan di dalam kepala .


"Awalnya pada hari Rabu AR mengajak RWK untuk ngeprint tugas sekolah, namun karena pada saat itu sudah malam hari maka RWK tidak mau. Dari situlah AR marah hingga berkata kasar dan bahkan menantang RWK untuk berkelahi," katanya sembari sesenggukan menahan duka.


RF mengaku kalau RWK sempat mengeluh kepada dirinya akibat dari pengeroyokan yang menimpanya tersebut.


"Sebelumnya memang bercerita kalau bagian belakang kepala, punggung, dada katanya rasanya nyeri dan sakit. Tapi, waktu itu saya biarkan saja karena kakak saya sempat bermain handphone," ujarnya RF.


Hingga akhirnya pada Jumat (31/5/2024) sekitar pukul 07.00 pagi RWK dilarikan ke Rumah Sakit Hasta Brata dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.00 WIB.


"Anak saya mengatakan kalau teman-temannya banyak yang tidak suka dengan sifat dan perilaku AR, karena suka berperilaku kasar dan suka menantang berkelahi," papar Nurul ibu korban.


Sementara itu Kakek RWK, Samiari, menceritakan peristiwa yang menimpa cucunya itu merupakan kali kedua RWK dipukul oleh AR. Sebelumnya, pemukulan pertama terjadi pada saat RWK baru masuk sekolah di bangku SMP.


"Akibat kejadian ini kami pihak keluarga sudah  melaporkan ke polisi dan kami pasrahkan saja untuk memberikan keadilan bagi kami," tuturnya dengan sedih.


Samiari juga menambahkan, kronologi pengeroyokan berawal saat cucunya pulang dari tugas kelompok di kawasan Jalan Pandan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji.


"Sepulangnya dari tugas kelompok di rumah teman sekolahnya, cucu saya mengeluhkan jika merasa kesakitan dan nyeri serta pusing di kepalanya," urainya.


Berkaitan kejadian naas yang menimpa cucu kembarnya itu, Samiari dan pihak keluarga kemudian mencari informasi ke beberapa teman-teman cucunya itu, hingga pada akhirnya menemukan fakta adanya dugaan pengeroyokan. 


Berdasarkan informasi yang didapat Samiari, diketahui cucunya itu dibawa teman-temannya ke suatu tempat di seputaran Villa Hollanda Jalan Cempaka di Desa Pesanggrahan.


"Kemudian dipukuli teman-temannya dan ditendang, karena baru pagi tadi, cucu saya bercerita kalau kepalanya pusing terus-menerus karena dikeroyok teman-teman saat pulang tugas kelompok. Karena keluarga kwatir kalau terjadi sesuatu, maka dibawa ke Rumah Sakit Hasta Brata dan meninggal dunia," ungkapnya.


Sementara, pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki kasus pengeroyokan yang menimpa RWK yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 


Kasatreskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, S.H menyampaikan jika pihaknya masih mendalami kasus pengeroyokan yang mengakibatkan hilangnya nyawa siswa SMPN tersebut. 


"Izin masih kita dalami, jika ada perkembangan segera saya kabari," tandas Rudi, saat dikonfirmasi awak media.


Sebelumnya, RWK sempat mendapat perawatan yang intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu karena mengalami luka dan mengeluh sakit di bagian kepala, namun pada akhirnyap dinyatakan meninggal dunia.

(Sam) 

×
Berita Terbaru Update