Kota Batu - Persoalan perundungan anak masih menjadi perhatian publik, upaya pencegahan terjadinya kasus perundungan terhadap anak yang berujung pada penganiayaan perlu dilakukan.
Upaya pencegahan tersebut salah satunya dilakukan Kepala Desa Junrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu belum lama ini, dengan melakukan sosialisasi pencegahan ke sekolah SD, SMP, SMA dan SMK yang berada di wilayah Desa Junrejo.
Melalui Kepala Desa Junrejo Muhammad Andi Faisal Hasan, sosialisasi yang dilaksanakan selama bulan Juni 2024 , dengan menggandeng, Binamas, Babinsa serta Cleopatra, yang bertujuan untuk pencegahan terjadinya kasus perundungan terhadap anak
Saat ditemui di kediamannya, Faisal Hasan menjelaskan bahwa pelaksanaan sosialisasi dimulai dengan siswa dilanjutkan dengan dan wali murid. "Saat apel pagi sebelum masuk kelas ketemu dengan murid, kemudian episode ke dua kita ketemu wali muridnya",ungkapnya.
"Yang terpenting sekarang sekolah - sekolah sepakat tidak dengan program nya pemerintah desa untuk pencegahan kekerasan di dalam lingkungan sekolah l", tambahnya.
Sementara, di sela-sela kegiatannya, Erna Iriana, S. Sos. MM, Dirut Cleopatra kepada awak media saat ditemui di Amarta Hotel, Rabu 26/6/2024. Dirinya mengaku mengapresiasi atas apa yang dijalankan Kepala Desa Junrejo dalam upaya pencegahan terjadinya bullying di lingkungan sekolah.
"Saya sangat mengapresiasi, dalam hal ini Junrejo mengambil langkah cepat dalam merespon sesuatu, jadi responsifnes ini yang sangat saya apresiasi dan beliau juga bergerak tidak hanya di anak - anak murid nya saja, bekerja sama dengan Babinmas dan TNI langsung bergerak ke anak - anak, dan tidak hanya anak - anak saja tapi juga ke pihak sekolah dan wali murid",ungkap Erna.
Erna juga menambahkan , genda sosiisasi tersebut merupakan sarana melakukan sharing ketika terjadi bullying terhadap anak, sehingga ada tempat untuk mengadu.
Pada sosialisasi yang dilakukan pemerintah Desa Junrejo, mendapat kan respon baik dari pihak wali murid dan sekolah yang bisa dilaksanakan di desa-desa lainnya.
"Sebenarnya di kita banyak lembaga yang menangani juga membantu hal itu. Adapun pemdes Junrejo sendiri memberikan Call Center sebagai alternatif, mungkin kalau dekat di area sendiri orang akan lebih cepat orang untuk menghubungi. Karena banyak di lapangan yang tidak tau ketika ada kejadian mengadunya kemana", tambahnya.
Dirinya berharap apa yang dilakukan pemdes Junrejo dengan ada Call Center 24 jam , berdampak baik kepada korban dan calon pelaku bullying akan berpikir 2 kali untuk melakukan tindakannya.
Melihat respon Pemkot Batu dalam mengantisipasi terjadinya bullying, Erna berpendapat , "Saya sendiri sudah melihat apa yang dilakukan Pemkot Batu sudah banyak melakukan kegiatan - kegiatan yang terkait dengan anti bullying ini , terkhusus pasca terjadinya insiden terhadap anak kita di SMP 2 kemarin, saya meyakini Pemkot sendiri mempunyai program yang akan dilaksanakan dan sudah dilaksanakan, adapun tindak lanjut nya pastinya setiap instansi mempunyai program sendiri - sendiri ",pungkasnya.
(Sam)