Kota Batu - Polemik rencana penggusuran Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang di jalan Panorama Timur terus berlanjut.
Dari polemik tersebut, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mengundang perwakilan PKL dan pihak Kepala Desa Pesanggrahan dalam forum mediasi yang langsung dipimpin Asisten Daerah Sugeng di ruang rapat lantai 4, Rabu 12/6/2024.
Dalam mediasi tersebut dihadiri Kadishub Hendri Suseno , Kasatpol PP Abdul Rais, Disperindag, Dinas Damkar, Binamas Dwi Handoyo, Babinsa Fery Kejaksaan Made Ray, Bambang Susanto Perwakilan Paguyuban PKL, Kades Pesanggrahan Imam Wahyudi, Perwakilan Panorama.
Menurut sebagian pedagang kaki lima, rencana penggusuran tersebut terkesan dipaksakan serta tebang pilih.
Bambang Susanto, salah satu perwakilan PKL kepada awak media mengungkapkan , "Jika memang harus di gusur kami tidak keberatan, namun semua PKL yang ada di bahu jalan di Kota Batu ini juga harus di tertibkan seperti di Timurnya Pos Polisi Jalan Indragiri dan di kawasan alun-alun Batu, jadi jangan tebang pilih".
Sikap ini sejalan dengan pernyampaian Imam Wahyudi dalam rapat medias."Kalau memang ini sudah menjadi keputusan pak pj walikota monggo, tetapi kami atas nama perwakilan masyarakat Desa Pesanggrahan tetap berharap dan ingin berjualan di panorama timur".
Mediasi yang berlangsung dari pukul 7.00 wib berlangsung alot hingga diwarnai aksi walk out dari pihak perwakilan PKL yang ikuti Kepala Desa Pesanggrahan.
Pasalnya, perwakilan PKL merasa tidak sepakat dengan rencana penggusuran yang terkesan dipaksakan. "Kenapa saya keluar , saya dengan masyarakat keluar karena ingin mempertahankan bahwa ini keputusan desa, karena membela kepentingan masyarakat. Kalau masyarakat saya keluar dan saya masih di situ sama saja menyetujui keputusan itu, padahal kita butuh pertimbangan, kajian apa yang harus dilakukan,"ungkap Imam Wahyudi.
Sementara, menanggapi jalannya mediasi yang diwarnai aksi walk out tersebut, Kasatpol PP Abdul Rais, kepada awak media menyampaikan,"dalam prinsipnya dalam rangka untuk mencari solusi, harapan pimpinan kita bisa bergabung dalam car free day dengan berbagai alasan, namun pedagang masih keberatan".
" Ada satu point positif buat saya, beliau - beliau mengatakan car free day sepertinya masih kurang siap untuk menampung ini, mungkin saya gak tau nanti pimpinan akan memutuskan. Kami satpol menunggu arahan dari pimpinan, karena ini akan dilaporkan dulu ke pimpinan dalam hal ini pak pj walikota,"ujarnya.
Beliau menambahkan ,"car free day harus diperbagus, kami akan menggalakan car free day nya bagus, pendatangnya bagus, sehingga mereka ada ketertarikan ke sana, kalau ini bisa dilakukan akan lebih bagus istilahnya win win solution ".
Pada akhir mediasi tidak menghasilkan kesepakatan bersama yang ditanda tangani pihak - pihak yang berkepentingan.
(Sam)