×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ide Kreatif Warga Desa Beji Lahirkan Festival Kampung Tempe dan Festival Kampung Wayang

Senin, Juni 10, 2024 | 09:14 WIB Last Updated 2024-06-10T02:42:54Z
Ide Kreatif Warga Desa Beji Lahirkan Festival Kampung Tempe dan Festival Kampung Wayang


Kota Batu - Kota Batu sebagai kota wisata yang terus berbenah diri. Pemerintahan Daerah Kota Batu dalam hal ini PJ. Walikota dengan Dinas Pariwisata (Disparta) berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan wisata khususnya pengembangan desa-desa wisata.


Desa Beji Kecamatan Bumiaji menyambut komitmen Pemerintahan Kota dengan menggelar Festival Harmoni Wisata Beji, Minggu 9/6/2024.


Festival yang digelar di RT. 03 RW. 04, Dusun Jamberejo Desa Beji Kecamatan Bumiaji Kota Batu tersebut mengangkat produk tempe sebagai produk rumahan warga Desa Beji.


Melihat pagelaran festival tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief Asidiq menyambut baik adanya pagelaran tersebut, beliau menyampaikan, "acara yang kita adakan hari ini pada dasarnya bagaimana komitmen pemerintah Kota Batu, pak Pj  Walikota, Dinas Pariwisata berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan desa wisata di Kota Batu dengan konsep tematik ".


Lebih lanjut beliau menjelaskan, "desa wisata tematik ini betul-betul kita dorong, memang Kota Batu, desa wisata kita ini sudah cukup bagus semua desa sudah katagori maju. Namun sentuhan peningkatan-peningkatan konseptual tematik-tematik yang sesuai dengan potensi yang ada perlu kita tingkatkan".


Arief Asidiq berharap dengan festival ini dapat memicu semangat warga desa Beji untuk meningkatkan kapasitas dan kwalitasnya. 


Sesuai dengan arahan ibu Walikota, bagaimana Desa Beji bisa menjadi tujuan wisata oleh-oleh khususnya produk-produk berbahan baku tempe,"ungkapnya.


Pihaknya berjanji akan tetap terus mengawal berkolaborasi dengan Desa, Pokdarwis, seluruh komponen masyarakat, pelaku desa wisata dan tokoh masyarakat. 


Hal senada  disampaikan Dwi Martiana Susilowati Ketua TP PKK dan Plt. Ketua Dekranasda Kota Batu.

Dengan Festival ini, saya ingin seluruh masyarakat desa semua berkolaborasi dengan pemerintah Kota Batu untuk semakin memajukan desa wisata kampung tempe dan kampung wayang, dan ini satu - satunya kampung wayang di Jawa Timur, jadi merupakan inovasi yang luar biasa," ujarnya.


Saya bangga kepada seluruh warga masyarakat Desa Beji sehingga harapan saya melalui kampung tempe ini, tempe kampung Beji ini makin terkenal di lapisan masyarakat, melalui kampung wayang juga anak-anak cinta budaya tanah air. Dan satu lagi, produk tempe itu semakin harus dikenal kepada masyarakat mempunyaibdaya kreativitas, inovasi. Ibu - ibu PKK Desa Beji semakin berkreatifitas," pungkasnya.


Sementara,  Kepala Desa Beji Kepala Desa Beji Deni Cahyono menjelaskan bahwa festival tempe dan festival wayang tersebut merupakan ide masyarakat yang diajukan ke desa untuk diadakannya festival tersebut.


"Festival ini adalah ide kreatifitas  dari masyarakat yang disampaikan ke kami pemerintah desa bawasannya Beji ini sebagai penghasil tempe satu-satunya yang ada di Kota Batu, dengan arah pemikiran ke situ akhirnya tumbuh inovasi dari masyarakat dan pemerintahan desa dengan mengadakan wisata edukasi tempe dan wayang yang ada di desa kami",jelas Deni Cahyono.


Pihaknya menambahkan, kegiatan Festival tersebut bekerjasama dengan Dinas Pariwisata untuk mengangkat Destinasi Wisata. Dirinya mengaku selama ini Dinas Pariwisata selalu mendampingi dalam pengembangan destinasi wisata di Desa Beji.  


Selama ini Dinas Pariwisata lah yang sering mendampingi kita dalam bagaimana cara pengembangan-pengembangan inovasi destinasi Wisata Desa, dengan harapan dari masyarakat juga pemerintah desa dengan destinasi wisata kampung tempe dan kampung wayang ini bisa membuahkan hasil juga membuahkan karya dan juga mengangkat nilai ekonomi di masyarakat Desa Beji,"imbuhnya.


Menurut keterangan yang disampaikan Deni Cahyono, pengrajin tempe yang ada di wilayahnya terdapat 263 pengrajin tempe dan dalam skala home industri dan 6 pabrik penghasil tahu. Dari jumlah tersebut kebutuhan kedele mencapai 6 hingga 7 ton sehari, dimana kebutuhan tersebut lebih banyak menggunakan kedelai impor dibandingkan dengan kedelai lokal. Hal ini menurut Deni Cahyono lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan produksinya. 


"Terkait bahan baku kita memakai kedelai import, sebetulnya kedelai lokal tidak beda jauh dengan kedelai import, cuma jumlah keterbatasan bahan baku, kedelai lokal terbatas sedangkan kedelai import bisa memasok kebutuhan masyarakat kami". 


Dirinya berharap kepada para pengrajin tempe untuk lebih meningkatkan kwalitas tempe serta dapat  mengembangkan usaha mikro atau home industri di wilayah Desa Beji. 


Terhadap pemerintah Kota Batu, selaku Kepala Desa Beji Deni Cahyono berharap melalui Dinas Pariwisata untuk membuahkan, menghasilkan Destinasi Wisata yang kita miliki . 


Kepada Dinas Pertanian, Dirinya berharap adanya kolaborasi dengan pihak desa, "kami berharap adanya kolaborasi dengan kami terkait bahan dasar yang kita butuhkan agar tidak menggantungkan kepada kedelai import, itu yang kita butuhkan." Pungkasnya.

(Sam) 

×
Berita Terbaru Update