Kota Batu - Dalam upaya mengangkat budaya dengan menyeimbangkan antara budaya dan religi, Dusun Pagergunung Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji Kota Batu menggelar acara selamatan dusun.
Acara tersebut digelar dari 29 februari hingga 03 maret 2024, dengan berbagai macam rangkaian acara mulai dari bersih dusun, khataman Alqur'an serentak diseluruh mushala dan masjid dusun, kirab pusaka hingga pagelaran seni budaya wayang kulit penampilan dalang Ki Sudrun sebagai acara penutup.
Antusias warga yang besar dalam acara selamatan nampak dengan terlibatnya langsung mereka dalam pelaksanaan seluruh rangkaian selamatan dusun.
Sudono Djoned selaku ketua pelakasana menyampaikan acara selamatan tersebut digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan serta sebagai upaya melestarikan budaya asli masyarakat Dusun Pagergunung dalam mempertahankan Kota Batu sebagai kota wisata.
"Saya sebagai warga bersyukur atas di gelarnya acara selamatan dusun yang mana dalam acara ini kami mengedepankan pesan dan kesan budaya serta adat istiadat juga kesenian asli warga Kota Batu yang telah di wariskan secara turun temurun.
Kami juga berterimakasih kepada semua warga dan juga tim panitia yang turut serta hadir sekaligus terlibat langsung dalam rangkaian acara selamatan dusun,"ungkap Sujono saat ditemui awak media di kediamannya.
Menurut pria yang kini masuk sebagai anggota DPRD Kota Batu hasil pemilu 2024 ini acara selamatan merupakan edukasi terkecil kepada generasi muda,"edukasi kepada generasi kita adalah bagaimana bisa menghargai leluhur yang ada di kampungnya masing-masing, ini berlaku untuk semua di Batu karena desa, status administrasi desa sangat memungkinkan untuk pendidikan sosial, supaya bagaimana rasa memiliki, menjaga kelestarian lingkungan,"tambahnya.
Satu keunikan yang nampak dalam pagelaran budaya ini, selamatan di Dusun Pagergunung berbeda dengan desa lain yang pelaksanaan selamatan digelar secara bersama dalam satu desa, namun di Desa Gunung Sari selamatan di laksanakan di masing-masing dusun salah satunya Dusun Pagergunung yang meliputi beberapa padukuhan meliputi Dukuh Prambatan, Dukuh Pagersari, Dusun Ledok, Dukuh Puntuk, Dukuh Pagergunung dan Dukuh Lemah Abang.
Dikaitkan dengan Kota Batu sebagai kota wisata, Sujono menegaskan,"kalau dihubungkan dengan visi misi kota , kalau dihubungkan dengan Kota Wisata Batu ini sebagai suatu pengimbang dengan wisata buatan, kalau wisata ini berkembang wisata buatan berkembang ini bagus berjalan seiring, ini sebenarnya kerja - kerja pemerintah jika bicara kota wisata ya mengerjakan potensi - potensi sebagai destinasi wisata baru".
Dirinya menambahkan kembali, jika potensi baru dikemas serta terjadwal dengan baik akan menjadi kalender wisata yang memiliki nilai ekonomis dan tersistem," karena ada perdanya desa wisata itu harusnya regulasi sudah dijalankan, persoalan desa wisata persoalan kota wisata seluruh kota destinasi wisata keturutan bukan sekedar slogan".
Sujono Djonet berharap wali kota yang baru nanti paham kultur Kota Batu bisa berangkulan dengan para tokoh masyarakat dusun dan desa, yang menurutnya dalam menyelesaikan persoalan Kota Batu tidak bisa diselesaikan dengan pola birokratif namun dengan cara kultural. (Sam)
