Sukadiri - Ketua LSM Kompak Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten H. Retno Juarno menilai program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) pemerintah Kabupaten Tangerang melalui program Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis) gagal.
Menurut Retno kekegalan program unggulan Pemkab Tangerang itu tercermin dari masih banyaknya rumah warga miskin tidak tersentuh bantuan, bahkan baru-baru ini terjadi kisah pilu empat anak yatim piatu di Kecamatan Sukadiri tinggal di rumah reyot.
"Padahal pemerintah pusat dan pemkab Tangerang sudah menginstruksikan untuk menghentaskan kemiskinan salah satunya menangani rumah tidak layak huni apa lagi sekarang ada program rumah tidak layak huni plus penanganan stunting," kata Retno kepada awak media, Jumat 3 November 2023.
Sambung Retno mengatakan dengan keterbatasan anggaran dana desa yang diterima pemdes sukadiri untuk membangun rumah tidak layak huni yang jumlahnya saat ini diketahui mencapai puluhan rumah menurutnya jelas itu tidak bisa tercover.
"Pertanyaannya bagai mana dengan anggaran yang ada di kecamatan sukadiri apakah itu direalisasikan untuk rumah tidak layak huni atau tidak? sedangkan kecamatan lain itu merealisasikannya dalam progres penanganan stanting dan kemana juga dana CSR yang menjadi dana taktis," katanya.
Retno meminta kepada lembaga negara baik Inspektorat maupun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar memeriksa anggaran Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang dan mengevaluasi program gebrak pakumis.
"Saya minta kepada inspektorat dan BPK agar memeriksa anggaran kecamatan Sukadiri kemudian untuk program gebrak pakumis juga harus dievaluasi mulai dari perencanaan dan juga standarisasi penerimanya," pungkasnya.
Sementara Camat Sukadiri Ahmad Hapid saat dikonfirmasi mengungkapkan jumlah rumah tidak layak huni yang ada di wilayahnya itu mencapai 1400 rumah.
"Di Kecamatan sukadiri memang sangat banyak sekitar 1400 rumah tapi kalau didata UPK hanya 300 rumah jadi mohon bersabar dan menunggu giliran," kata Hapid.
Disinggung soal rumah reyot yang di tempati oleh ke empat anak yatim piatu yang saat ini menjadi perhatian publik ia memastikan sudah menganggarkannya dan akan dibangun pada tahun 2024 mendatang.
"Kebetulan tahun depan 2024 kita akan menganggarkan 4 unit rumah tidak layak huni dan itu salah satunya akan menjadi prioritas saya rumah tinggal ke empat anak yatim tersebut," pungkasnya. (Jamal)