Kabupaten Tangerang - Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar berharap agar Program Agen Pegadaian Satu Desa Dan Desa Sehat dapat mengedukasi serta menyelamatkan masyarakat dari Pinjaman Online (Pinjol) dan bank keliling.
Hal itu disampaikan saat membuka Sosialisasi Satu Agen Pegadaian Satu Desa Dan Desa Sehat di GSG Puspemkab Tangerang, Rabu, (15/2/23). Bupati Zaki mengatakan pemerintah desa bukan hanya kepanjangan tangan pemerintah, tapi juga menjadi tolak ukur pembangunan. Untuk itu,
Dia meminta agar upaya-upaya pembenahan pada sektor penyelenggaraan pemerintahan desa menjadi prioritas utama karena bermuara kepada tingkat peningkatan kesejahteraan dan pelayanan publik.
"Saya menyambut baik sosialisasi Satu Agen Pegadaian Satu Desa dan Desa Sehat ini. Mudah-mudahan nanti bisa membantu masyarakat di desa yang saat ini banyak sekali masyarakat kita yang terkena iming-iming dari bank keliling dan pinjol atau pinjaman online," kata Bupati Zaki.
Menurut Bupati, iming-iming dari bank keliling dan pinjol telah menjerat masyarakat sehingga membuat masyarakat menderita. Lanjutnya, jeratan itu pada akhirnya merusak mental. Rumah tangga berantakan, banyak keluarga bercerai dan lain sebagainya. Bahkan ada yang harus bunuh diri lantaran terjerat pinjol dan bank keliling.
"Daripada masyarakat terjerat oleh hal-hal tersebut, kehadiran Pegadaian di kantor-kantor desa, mudah-mudahan nantinya bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut, karena motonya dari Pegadaian adalah Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah," ungkapnya.
Terkait program Desa Sehat, Bupati Zaki mengatakan program yang diinisiasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) semakin melengkapi program-program pemerintah baik dari pusat, provinsi maupun Kabupaten Tangerang seperti program stunting gizi buruk, posyandu dan program kesehatan lainnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan derajat kesehatan masyarakat.
"Desa merupakan garda terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat khususnya untuk generasi penerus kita seperti penanganan stunting, penanganan gizi buruk. Bagaimana kita menyiapkan generasi penerus yang sehat kalau desanya masih kotor, masih banyak gizi buruk dan stunting," tandasnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah IX Pegadaian, Endang Pertiwi mengatakan Pegadaian sekarang ini berbeda dibanding Pegadaian yang dulu.
Menurut dia, Pegadaian saat ini telah melakukan transformasi yang luar biasa, berbenah dan ingin lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, salah satunya seperti program Satu Desa Satu Agen Pegadaian.
"Kami (Pegadaian) mendekat ke desa karena kami punya program satu agen pegadaian satu desa. Dengan adanya program ini, kita lebih mendekatkan kepada masyarakat, kita juga mempunyai tugas untuk memberdayakan perekonomian di desa," jelas Endang.
Dia juga menambahkan selain akan dilakukan kerjasama lebih lanjut dengan Bumdes di desa-desa untuk juga bisa menjadi agen Pegadaian, masyarakat desa juga bisa menjadi agen Pegadaian yang tentunya bisa menambah nilai ekonomis baik untuk Bumdes maupun masyarakat itu sendiri.
Program Desa Sehat merupakan program Departemen Kesehatan Desa yang dibentuk APDESI dalam rangka memperkuat kesehatan desa.
Adapun kegiatan yang dilakukan berupa Telesehat (konsultasi online dengan dokter APDESI), Majalah Desa Sehat sebagai media komunikasi dan informasi kesehatan masyarakat desa serta kegiatan Advokasi kesehatan Desa. (rls/hms)