Rajeg - Puluhan pertani dari dua Kecamatan yakni Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Kemiri, berkumpul dan melakukan aksi Demonstarsi, menuntut janji pelaksana Proyek Rehabilitasi Induk Sekunder Cisadane Barat Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) yang berjanji akan mengalir air agar Sawah mereka tidak kekeringan.
Namun hingga saat ini, air tersebut tidak mengalir sehinggga ribuan hektar sawah mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. Bahkan sebagian sawah mati akibat kekeringan.
Aksi demonstrasi yang dilakukan para petani tersebut, dilakukan di lokasi Proyek pengerjaan di Kampung Daon Pintu RT 02 RW 04 Desa Daon Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. Jumat (27/01/2023).
H. Hamdani salah satu petani dari Desa Klebet Kecamatan Kemiri mengatakan, kami menuntut janji pelaksana proyek yang berjanji akan mengaliri air agar sawah kami tidak kekeringan.
"Mereka mengerjakan proyek tersebut kan membutuhkan makan sebaliknya kami juga Butuh makan, cobalah didengarkan keinginan kami agar air dapat mengalir supaya sawah kami tidak kekeringan, beri jalan air agar mengalir, pembangunan kan bisa dilakukan sebelah-sebelah agar air dapat mengalir,"Ujarnya.
Hal senanda diungkapkan Yudi warga Desa Jambu Karya Kecamatan Rajeg, Cobalah keinginan kami dipenuhi sesuai janji mereka pada Januari kemarin, Kami hanya menuntut agar air itu mengalir.
"Karena ini menyangkut ribuan hektar sawah petani di dua Kecamatan, diwilayah sini lumbungnya Tangerang, kalau kita gagal panen mau makan apa warga kecamatan Rajeg dan sekitarnya.
Kami kesini menuntut agar air mengalir tetapi sangat disayangkan pihak pelaksana yang kemarin berjanji yang hadir menandatangani perjanjian itu tidak ada satu orang pun yang datang disini", kesalnya.
Ditempat yang sama, Jaro janim warga Desa Karang Anyar Kecamatan Kemiri mengatakan, jika tuntunan kami yang meminta pihak pelaksanaan proyek untuk memberikan jalan air tidak dipenuhi hari ini.
"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, besok kami akan melakukan aksi yang sama bahkan akan lebih besar lagi dan lebih banyak lagi petani yang datang kesini." Tandasnya.
Sementara itu, masih ditempat yang sama, Tolib selaku Kepala Dusun (Kadus) Desa Daon mengatakan, kami sudah menegur pihak pelaksana proyek, kami juga sudah berusaha agar proyek tersebut tidak menghambat jalan air.
Hanya tidak diindahkan oleh meraka, dan memang harus masyarakatnya atau para petaninya langsung yang turun.
"Perlu diketahui tersebut, di kejaroan 05 Desa Daon hingga Desa Pangadengan juga terkena Imbas dari proyek tersebut, kekeringan dan mengalami gagal panen ". Tutupnya.
(Ana/Ast)