Oleh: Budi Usman, Penggiat dan Aktivis Kabupaten Tangerang
Kabupaten Tangerang memasuki usia ke-390, sangat tua sebagai sebuah Daerah yang terus mencanangkan pembangunan di seluruh aspek, dari SDM hingga Infrastruktur.
Hari Ulang Tahun (HUT) yang di selenggarakan dalam suasana Pandemi ini tetap dirayakan gegap gempita oleh semua pihak, tak terkecuali oleh generasi-generasi Millenial.
Wilayah Kabupaten Tangerang yang memiliki 29 Kecamatan, 28 Kelurahan dan 246 Desa ini, meski memiliki sejumlah Pusat Industri namun tidak menjadi otomatis disana berkembang pesat pertumbuhannya. Sebut saja Tigaraksa sebagai Ibukota dari Kabupaten Tangerang, pertumbuhan Kecamatan ini bisa dibilang seperti siput, lambat. Baik secara Fungsional maupun secara Geografis.
Secara Fungsional meskipun ini adalah pusat Pemerintahan Kabupaten tapi nyatanya perkembangan ekonomi disini belumlah pesat. Karena aktifitas padat hanya saat aktivitas perkantoran berlangsung yaitu Senin sampai Jumat, Sabtu dan Minggu ibu kota Tigaraksa seperti Kota yang sepi tak berpenghuni, karena kondisi inilah sehingga belum bisa menopang kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik secara merata.
Secara Geografis adalah berkaitan dengan berbagai jumlah fasilitas umum yang meningkat. Di Tigaraksa Fasilitas Umum untuk memudahkan aktivitas masih sangat Minim. Contohnya saja adalah layanan Kantor Bank pembantu, hanya ada di beberapa tempat, dan hanya Bank tertentu, atau kalau ada Fasilitas Setor Tunai itupun hanya sedikit dan kadang juga fasilitas ATM seperti ini sering Rusak
Fasilitas lain yang bisa disoroti adalah fasilitas menuju stasiun Kereta Api, Angkutan Umum menuju stasiun tidak memadai, hanya bisa dilakukan oleh Ojek Pangkalan yang membutuhkan biaya besar menggunakan fasilitas ini.
Miris sekali. Kabupaten Tangerang dilihat dari sisi perkembangan satu wilayah. Sangat berbeda sekali apabila ingin di bandingkan dengan Tangerang lainnya seperti Tangerang Kota dan Tangerang Selatan.
Dimana pertumbuhan dari segi Fungsional dan Geografis berjalan cepat dan meningkatkan setiap tahunnya.
Faktanya tidak bisa dipungkiri, tidak ada yang sempurna bertindak. Kelebihan dan kekurangan memimpin, wajar dalam pandangan berbagai aspek.
Bagi Bupati Zaki Iskandar yang memimpin di Periode Kedua, beban melepas jabatan dengan meninggalkan Kearifan dan Senyuman Rakyat justru lebih dituntut.
Sejauh ini, seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Tangerang terus diharapkan mendukung pemerintah untuk kembali bangkit mempertahankan masa-masa gemilang. Masa-masa yang penuh prestasi, kejayaan dan kesejahteraan.
Semangat Kebangkitan itu disuntik Cerdas pada HUT Kabupaten Tangerang ke-390 tahun yang jatuh pada 13 Oktober 2022 mengusung tema "Tangerang Pulih Lebih Cepat, Tangerang Bangkit Lebih Kuat".
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mendapat kritikan dari Aliansi Peduli Masyarakat Tangerang Banten (APMTB) atas kinerjanya selama memimpin. Ahmed dinilai gagal menjalankan program pemerintahan, khususnya penanganan warga miskin.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tangerang dalam dua tahun terakhir, jumlah warga miskin terus mengalami peningkatan. Tercatat sekitar 272.000 jiwa atau 7,12 persen penduduk Kabupaten Tangerang yang masuk kategori miskin.
Pernyataan negatif tersebut dipaparkan Aktivis APMTB,AMPTB mengatakan bahwa lantaran penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu program unggulan Bupati Tangerang.
Atas hal ini Ahmed Zaki pun dinilai gagal menjalankan amanah yang di percayakan oleh rakyat. Sejumlah perubahan positif terjadi di Kabupaten Tangerang selama 10 tahun terakhir. Di antaranya lingkungan yang makin tertata dan perbaikan Infrastruktur.
Namun pengamat sosial Muslih Amin dilansir dari Media Indonesia, Selasa, 11 Januari 2022 mempunyai pandangan positif terhadap Kabinet Zaki-Romli
Menurut Muslih, dampak positif kinerja Bupati Zaki Iskandar itu kini terkikis sedikit demi sedikit dengan masifnya perbaikan infrastruktur jalan dalam 10 tahun terakhir. Jalanan makin mulus dengan dukungan penerangan yang membuat wajah Tangerang makin bersinar.
Mengimplementasikan tema tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyambut pasca pandemi dengan memupuk semangat warga untuk bangkit memulihkan perekonomian.
Semangat Hari Jadi Kabupaten Tangerang pun memberi sinyal semangat dan kebangkitan ke arah yang lebih positif dari sebelumnya.
Soal mengolah jiwa merengkuh kebahagiaan rakyat, Kabupaten Tangerang jagonya. Bagaimana tidak, meski dihajar pandemi, sejumlah program unggulan tetap dijalankan karena amanat yang harus di tunaikan.***
"Semoga Kabupaten Tangerang bisa lebih baik, Cenghar dan Berkeadilan"