Jakarta - Prof. Dr. Jimly Assiddiqie,SH,Figur penjabat (Pj.) pengganti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi perbincangan hangat saat ini. Hal ini mengingat masa jabatan Anies akan berakhir pada Oktober 2022 mendatang. Dari beberapa figur bursa PJ Gubernur DKI yang sedang mengemuka saat ini.
Prof. Jimly Assiddiqie Ketua DKPP 2012 – 2017, menyampaikan pada media Sabtu 3 September 2022 dari kandidat PJ Gubernur yang ada Bahtiar Dirjen Polpum Kemendagri merupakan figur yang ideal sebagai PJ Gubernur DKI Oktober mendatang
Prof.Dr.Jimly Assddiqie,SH, Pakar Hukum Tata Negara , Ketua MK 2003 – 2008 dan juga penulis 76 buku produktif telah menerbitkan 76 buku salah satunya judul Green & Blue Contitusion tersebut menekankan syarat berikutnya yang perlu dimiliki oleh Pj Gubernur DKI mendatang harus memiliki kamampuan komunikasi politik yang baik, hal ini sesuai dengan pengalaman Bahtiar pernah sebagai Direktur Politik, Direktur Ormas, Kapuspen Kemendagri Kemendagri merupakan “modal” yang baik untuk membangun komunikasi yang humanis dengan seluruh pemangku kepentingan di DKI Jakarta, karena tantangan yang dihadapi DKI Jakarta begitu kompleks.
Terlebih, DKI Jakarta merupakan barometer politik nasional, maka stabiltas politik perlu dijaga pada masa transisi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Daerah Khusus Ekonomi.
Prof.Dr.Jimly Assddiqie,SH selaku anggota DPD RI 2019-2024 dapil DKI Jakarta berharap PJ Gubernur DKI Jakarta mampu mengayomi masyarakat yang multikultur, sehingga kehidupan sosial masyarakatnya yang penuh dinamika.
Karena itu, sosok PJ Gubernur DKI Jakarta haruslah seseorang yang mampu menjaga stabilitas politik maupun sosial, sehingga roda pemerintahan dan pelayanan publik berjalan dengan baik karena Bahtiar sudah memiliki pengaman sebagai PJ Gubernur Kepulauan Riau
Prof.Dr.Jimly Assddiqie.SH sebagai Ketua Dewan Pertimbagan ICMI sosok Bahtiar diharapkan dapat membagun komunikasi, baik dengan DPRD DKI Jakarta , jajaran internal Pemerintak DKI Jakarta maupun sebagai perpanjangan pemerintah pusat.
Selain itu, sebagai seorang ASN, Bahtiar dinilai memegang teguh sikap netral dengan kinerja dan berhasil menginisiasi program-program kebangsaan sehingga sosoknya dapat diharapkan dapat mengemban amanah Pemerintah pusat dan dapat diterima semua pihak.
“Tidak banyak pejabat tinggi madya yang memiliki kapasitas dan kualifikasi seperti itu, salah satunya pejabat tinggi madya di internal Kemendagri, ada Bahtiar yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum.
Tapi itu juga kembali kepada keputusan Presiden yang sebelumnya melalui proses profiling TPA Mendagri sesuai regulasi Pejabat Gubernur.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian dalam Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI pada Rabu (31/8/2022) kemarin, mengaku belum menerima masukan nama-nama kandidat Pj. Gubernur DKI Jakarta.
Mendagri juga memastikan bahwa Pj Gubernur Jakarta memiliki kriteria netral, profesional, dan berpengalaman. Hal ini mengingat DKI Jakarta merupakan provinsi penting sebagai ibu kota negara.
Sebelumnya, telah beredar sejumlah nama yang akan menggantikan Anies Baswedan mendatang. Mereka di antaranya Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, dan Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri Ardiantoro.
(rls/hin)