Kota Tangerang - Usai Warga lakukan aksi turun ke jalan, Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Apanudin meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penerapan one way pada Jalan Daan Mogot. Sebab banyak aspirasi masyarakat terutama warga sekitar yang dirugikan atas kebijakan tersebut.
"Unjuk rasa penolakan one way yang dilakukan oleh warga Bouraq merupakan satu dari banyaknya aspirasi masyarakat yang harus didengar oleh Pemkot dalam hal ini Wali Kota Tangerang,"ujar Apanudin saat dihubungi pada Rabu 12 April 2022 sore.
Politisi Gerindra ini menilai sejak awal diterapkan kebijakan tersebut tidak matang dan terlalu dipaksakan. Hal ini terlihat dari infrastruktur yang tidak disiapkan sebelumnya serta kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
"Jalan Lio Baru dan Bouraq itu kan bukan kelasnya menampung beban kendaraan bertonase besar, sekarang jalannya pun banyak yang mengalami ambles," katanya.
"Terus di putaran arah dekat Jalan Pembangunan 1 itu sempit sekali tidak sesuai dengan banyaknya kendaraan yang melintas dari arah Jalan Bouraq sehingga menimbulkan kemacetan," sambung Apanudin.
Lebih lanjut, Jalu sapaa akrab Apanudin menyebut bahwa infrastruktur yang disiapkan oleh Pemkot Tangerang hanya membangun dua jembatan besar saja, sementara tidak diiringi dengan infrastruktur lainnya untuk dapat mendukung penerapan one way di Jalan Daan Mogot.
"Kita taunya bangun jembatan saja, ga tau kalau mau diterapkan one way seperti itu," tuturnya.
Seharusnya, menurut Jalu, jika Pemkot ingin mengurai kemacetan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pembangunan Flyover atau underpass di simpang Jalan Daan Mogot yang mempertemukan jalan Pembangunan III, Jalan Sudirman, dan Lio Baru.
"Sebenarnya titik kemacetan kan di simpang Jalan Daan Mogot, kenapa enggak membangun flyover atau undepass saja, sekarang titik macetnya bertambah di putaran-putaran arah dan ruas-ruas jalan terdekat,"ungkapnya.
Sedangkan anggaran yang disiapkan oleh Pemkot Tangerang pada tahun ini dinilai terlalu kecil untuk memperbaiki permasalahan infrastruktur di ruas jalan yang menerapkan one way tersebut yaitu jalan Lio Baru dan Bouraq.
"Anggarannya terlalu kecil untuk menyelesaikan infrastruktur disana, putaran dekat jalan pembangunan 1 dan jalan Bouraq itu idealnya diperlebar dengan melakukan pembebasan lahan," pungkasnya.
(Rls/Hin)