Teluknaga - Menindak lanjuti Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kecamatan Teluknaga beberapa minggu lalu Terkait saluran air Tersier, Sekuler dan Sekunder serta bangunan liar di bantaran anak Cisadane, Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Barhum Hs melakukan giat gelar Rapat kordinasi Lintas Sektoral yang di gelar di aula Kecamatan Teluknaga,Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (9/02/2022).
Hadir dalam Rapat Kordinasi Lintas Sekktoral,Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Barhum HS, Sekcam Kecamatan Teluknaga Tatang Suryana, Ketua Apdepsi Kecamatan Teluknaga Subur Maryono, Kepala Desa Lemo, Kampung Besar, Muara,Tanjung Burung, Pangkalan dan Kampung Melayu Barat Kecamatan Teluknaga, BBWS Cisadane Fiki, Dinas Pengairan Provinsi Banten, Dinas Binamarga pengairan Kabupaten Tangerang serta hadir pula pengiat peduli lingkungan Dulamin zigo dan penggiat konservasi Budi Usman.
Dalam Rapat Kordinasi Lintas Sektoral Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Barhum Hs menekankan bahwa Saluran air yang berada di BCU 6 sampai BCU 13 di butuhkan normalisasi dan rehabilitasi dengan membangun turap sepanjang BCU 6 dan BCU 13.
Saya mendesak kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane (BBWS) agar segera berkordinasi untuk di anggarkan,”kata Barhum.
“Politisi Senior PDI Perjuangan ini Barhum Hs menambahkan karena sebagai wakil rakyat, saya punya tanggung jawab moral terhadap masyarakat dan aspirasi masyarakat terkait saluran air dan bangunan liar yang ada di bantaran Cisadane, karena dibutuhkan kerja sama yang baik dari segala sektor terkait lahan lahan di bantaran sungai cisadane semestinya bisa dimanfaatkan oleh pihak Kecamatan dan Pemerintah Desa untuk kemakmuran masyarakat.
Sementara itu, Fiki Perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai( BBWS) Cisadane menjelaskan, Rehabilitas Cisadane Barat laut dan Utara, terkait saluran induk cisadane Utara kita akan fokuskan normalisasi sungai, BCU 6 sampai 9.
Dimulai dari Desa Kampung Melayu Barat dan Desa Pangkalan, kami meminta agar pelaksananya nanti bisa dibantu kerja sama yang baik,”ujar Fiki.
Ditempat yang sama mewakili Camat Teluknaga, Sekcam Teluknaga Tatang Suryana merespon baik terkait rapat kordinasi lintas sektoral ini.
Terkait saluran air dan bangunan liar yang berada di wilayah Kecamatan Teluknaga, kami siap membantu terkait hal-hal yang bisa kami bantu, intisarinya dinas-dinas terkait agar segera berkordinasi terkait hal tersebut,”ucap Tatang.
Demikian halnya dikatakan, Penggiat Masyarakat Peduli Konservasi, Budi Usman pun kecewa atas sikap Kementerian PU dan Balai besar Cisadane Ciliwung yang terkesan mengabaikan dan menganaktirikan Kabupaten Tangerang.
Akibat Pemerintah Pusat yang belum memprioritaskan penanganan sungai-sungai dan anak sungai di Kabupaten Tangerang yang kondisinya mengalami pendangkalan dan penyempitan yang parah, 22 dari 29 Kecamatan di Kabupaten tersebut kerap kebanjiran.
Budus penggiat konservasi mengatakan banjir paling marah terjadi di wilayah hilir Desa Muara, Lemo, Pangkalan dan Kampung Melayu Barat Kecamatan Teluknaga.
"Penyebab banjirnya adalah pendangkalan, penyempitan DAS dan anak kali Cisadane yang terkikis karena bibir anak sungai menyempit tak bertanggul,"ucapnya.
(rls/hin)