Kabupaten Tangerang - Polemik yang terjadi di pasar Daon antara pengelola Pasar Daon dengan pihak kontraktor PT Restu Berkah Karya (RBK) menjadi panjang. Pasalnya, Pihak pengelola pasar Daon yang merasa sudah membayar tagihan kepada pihak kontraktor merasa tidak terima telah dilaporkan.
Johani Pengelola pasar Daon saat di temui Wakil ketua Jurnalis Tangerang Raya (JTR) yang juga Pimred Jurnalis pos.id di ruang kerjanya menjelaskan,"sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) yang di tanda tangani pada tanggal 18/10/2020 dan pekerjaan akan selesai selama 90 hari dengan nilai kontrak Rp.2. 600.000. 000 ,-(Dua milyar enam ratus ribu rupiah),"ujarnya.
Kami sebagai pengelola Pasar Daon sudah membayar sebesar Rp.1.900.000.000,- (Satu Milyar sembilan ratus ribu rupiah) masih ada sisa sebesar Rp.700 000,000-, (Tujuh ratus ribu rupiah) bukti kwitansi dan perjanjian kerja sama semuanya ada.
Sedangkan untuk pekerjaannya sampai hari ini belum selesai. Bagaimana Kami mau bayar lunas sedangkan pekerjaannya ditinggalkan.
Terbukti dengan kondisi hujan seperti kemarin, air hujan yang mengenangi pasar sampai saat ini belum surut,"papar Johani.
Selain itu, lebih lanjut dirinya menjelaskan, Untuk kondisi pasar saat ini boleh dibilang masih tidak layak. Karena banyak sekali kekurangan dan pengurangan matrial pada proses pekerjaannya.
Contohnya saja, dengan keadaan pembangunan los untuk pedagang ikan, yang seharusnya menggunakan keramik ini cuma di plester saja.
Jelas kekuatan bangunan los tersebut tidaklah bertahan lama karna setiap hari tersiram air maka plesteran dalam beberapa bulan kedepan akan rusak,"jelasnya.
Hal senada juga di keluhkan salah satu pedagang, Asih menjelaskan,"Saya sudah 2 tahun dagang dipasar daon ini, tapi dengan kondisi sekarang apalagi menjelang musim hujan saya khawatir akan terjadi banjir karna dengan hujan kemaren saja sudah banjir akibatnya jalan masuk kepasar jadi becek dam susah dilalui pembeli,"ujarnya.(Rls)
