H Muhamad Nawawi |
Di Tahun pelajaran 2021-2022 Sekolah Dasar Tahfizhul Qur'an (SDTQ) Hana Mulia membuka pendaftaran murid baru.
Sekolah berbasis agama ini beralamat di Kampung Pariuk RT02/04, Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Memberi kesempatan kepada putra/i khususnya warga setempat maupun dari luar desa atau kecamatan untuk mengenyam pendidikan berbasis agama.
SDTQ mempunyai konsep pesantren rumah, melibatkan rumah sebagai bagian dalam pendidikan anak. Pembina Yayasan SDTQ Hana Mulia, H Muhamad Nawawi mengatakan, rumah dan sekolah adalah pesantren bagi siswa/i. Menjadikan anak yang sholih berprestasi Hafizh Qur’an di usia dini.
Pendidikan berbasis agama menjadi pola pendidikan masa depan. Integrasi bidang ilmu dan pilar-pilar pendidikan.
Mempunyai peran penting dalam pengembangan pendidikan agama. H Muhamad Nawawi menambahkan, pendidikan agama merupakan investasi dan asuransi surga bagi orang tua.
Visi SDTQ
Sekolah unggul yang mempersiapkan siswa siswi Sholih Berprestasi Hafidz Al-Qur’an di usia dini, menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
Misi SDTQ
Mempersiapkan system pendidikan modern berbasis pembelajaran Al-Qur’an dengan standart kurikulum nasional.
Membekali siswa/i dengan pembelajaran ilmu Fiqh, ilmu alat (nahwu dan sharaf), mengenal pahlawan dan ilmu muslim.
Serta menghafal paribahasa (arab maupun Indonesia) sebagai pembentuk kakakter muslim. Membekali siswa/i dengan leadership skills dan keterampilan praktis untuk memiliki kemandirian.
Penjelasan dari visi SDTQ itu sendiri adalah mengedepankan atau mengunggulkan SDM. Senang berinteraksi bersama Al-Qur’an, pembelajar (senang belajar) dan melayani dengan hati dan cinta dunia anak. Juga mampu berkomunikasi dengan kasih sayang, kerja tim dan sinergi.
Jajaran Pengurus SDTQ Hana Mulia |
Ada kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler yang bisa memberi bekal lebih bagi siswa untuk mendapat pendidikan agama yang lebih baik.
"Kalau ada gagasan mengembangkan pendidikan berbasis agama di lembaga pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu baik". Kata H Muhamad Nawawi.
Ia menjelaskan, pilar pendidikan tidak hanya guru dan siswa, tapi juga masyarakat dan orang tua. Tiap-tiap pilar tersebut bisa saling berkontribusi bagi pendidikan, baik yang ada di bawah Kemenag maupun Kemendikbud. Semua elemen, menurut dia, harus memerankan strategi koordinasi secara sistemik
"Biar bagaimanapun, guru, siswa/i, orang tua, masyarakat, dan ormas punya peran. Gagasan pendidikan berbasis agama relevan pula dengan konsep ini,"ujarnya.(Adv)