Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

IHLC Launching State of Islamic Economy Report 2020/2021

Minggu, November 15, 2020 | 21:44 WIB Last Updated 2022-01-03T17:36:48Z

 

IHLC Launching State of Islamic Economy Report 2020/2021


Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) kembali menggelar peluncuran State Islamic Economy  Report 2020/2021 Laporan  yang  dibuat  oleh  Lembaga  research  DinarStandard tahun ini istimewa. Mengingat Kondisi pandemic global telah menggeser kenormalan baru.


Keistimewaan tersebut tidak hanya terkait konten laporan yang diluncurkannya, tetapi juga bagaimana  prosesi peluncuran ini dilakukan. Pada  tahun sebelumnya, peluncuran  laporan ini  dilakukan  dalam  prosesi  pertemuan  antara  Lembaga  reset  dan  pengguna  hasil  riset. Namun kali ini peluncuran dilakukan secara hybrid dan Konsekutif. Hybrid  dimaksudkan merupakan kegiatan  yang  memadukan  pertemuan  maya  dan pertemuan nyata.


Pertemuan  maya  yang  sekarang  in, kita  telah  terbiasa  melakukannya secara  virtual  online,  menjadi  istimewa  karena  secara  maya  kegiatan  ini  dilakukan  di 11 negarasecara berurutan (consecutive).


Diluncurkan dinegara tempat research ini dilakukandi UEApada tanggal Senin, 16 November 2020, Indonesia menjadi negara pertama penerima peluncuran report. Pada hari Selasa, 17 November 2020, Malaysia, Rabu 18 November 2020, Maroko19 November 2020, Spanyol, Senin 23November 2020, Nigeria 25 November 2020, India 26 November 2020, Singapore 2 Desember 2020, London 15November 2020, Turki 23 Desember dan Jepang 26 Januari2021.


Sementara  pertemuan  nyata(Offline)di Jakarta di laksanakan pada hari Selasa, 17 November 2020 bertempat di Hotel Raffles, Kuningan Jakarta.


Dalam pertemuan yang masih mengedepankan kepatuhan protocol Kesehatan dalam masa pandemik, akan menghadirkan 30 pimpinan dan lembaga  penggerak  ekonomi Islam Indonesia. Seperti MUI,  KNEKS, MES, IAEI,  NU,  Muhammadiyah,  Universitas-universitas  terkemuka  di  Indonesia  yang  saat  ini telah  memilih  konsentrasi  penjurusan  keilmuan  Ekonomi  dan  Bisnis  Syariah,  Seperti  IPB, Unpad, IAIN seluruh Indonesia dan Kampus-kampus Universitas terkemuka lainnya.


Selanjutnya  pelaku ekonomi halal  darisejumlah sektor  halal berkembang seperti makanan dan minuman, modest fashion,farmasi, kosmetik, Pariwisata, Media dan rekreasi akan  bergabung  dalam  acara.


Ditargetkan  kehadiran  peserta  pada  event  maya  mencapai 1000 peserta. Selain Peserta-peserta hybrid dari 11 negara lainnya. Keistimewaan lainnya yang   dihadirkan pada peluncuran Global   Islamic Economy Report  2020/2021 yang dilaksanakan di Indonesia adalah kesediaan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf  Amin.


Hal  ini  menandakan  keseriusan  Indonesia  untuk  mendedikasikan pengembangan  ekonomi  halal.  Bukan  saja  untuk  berkembang  di  Indonesia,  tetapi  bercita-cita   menjadi   pemimpin ekonomi halal   dunia. 


Keberadaan Indonesia dalam kancah perekonomian global seperti menjadi satu-satunya negara di Kawasan Asia Tenggara yang masuk dalam kelompok negara G-20. Sehingga tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi ranking teratasbesar negara pemimpin perekonomian islam Global. 


Ditahun sebelumnya Indonesia berada di peringkat 5 karena  posisi Indonesia  lebih sebagai  negara  konsumen. Namun  dengan   keseriusan pemerintah Indonesia,  menjadi kemungkinan dan menjadi  semangat bersama untuk  Indonesia menjadi negara produsen produk halal terbesar dunia, sehingga menjadi negara yang memimpin perekonomian islam dunia.


Bonus demografi muslim bukan hanya berperan dalam fungsi konsumsi, tetapi juga berperan dalam fungsi produksi. Tahun ini  pencapaian besar Indonesia akan  diumumkan oleh DinarStandard,  yang proses Panjang penelitiannya  ini didanai oleh Dubai Islamic Economy Development (DIEDC)yang berdiri di tahun 2013, dan merupakan Lembaga pemerintahan UEA yang telah memimpin transformasi pembangunan perekonomian Dubai.


Lembaga setingkat kementerian ini memiliki tanggung jawab dalam menentukan  investasi  pembangunan Dubai, UEA dan penentu kebijakan pembangunan perekonomian Islam dunia. Untuk itu CEO DIEDC H.E. Abdulla Muhammad Al Awaar, juga memastikan kehadirannya dalam peluncuran report prestasi Indonesia kepada Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H Ma’ruf Amin.


Dalam  pernyataanya,  Chairman Indonesia  Halal  Lifestyle  Center, Sapta  Nirwandarmenyatakan bahwa “setiap tahunnya IHLC berkolaborasi dengan  DinarStandard untuk meluncurkan  report terpercaya dalam ekonomi  islam. Menginagt laporan inilah  yang menjadi rujukan dan menjadi masukan dan usulan untuk pembuatan kebijakan pengembangan ekonomi Islam di Indonesia”.


Apa dan bagaimana arah  pembangunan bisa dilakukan. Untuk itu dalam rangkaian peluncuran ini akan dihadirkan  laporan Best Practice Indonesia dalam  pengembangan sector-sektor potensial    berkembang  majunya perekonomian Islam. Seperti Sektor Keuangan, LinkAja yang merupakan perusahaan keuangan berbasis teknologi (Fintek) siap untuk berbagi kisah semangat suksesnya.


Dilanjutkan dengan upaya Bank Rakyat Indonesia dalam  menaik kelaskan  mtra-mitra UMKM binaannya untuk  maju  dalam pentas produk berkualitas skala global. Tidak ketinggalan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang merupakan sektor yang dapat menjadi penggerak perekonomian islam Indonesia yang siap tampil di panggung Internasional.


Didukung dengan potensi  makanan halalnya yang dapat  menjadi alasan wisatawan muslim  berkunjung ke Indonesia, serta  surga  belanja modest fashion yang telah dirajai oleh Indonesia.


Selanjutnya Sapta  Nirwandar, Chairman  Indonesia  Halal  Lifestyle  akan  memandu acara Report Talks yang dihadiri sejumlah pakar ekonomi Islam diantaranya GunawanYasni, Munifah Syahwani dan Irfan Syauqi Beikdi tempat peluncuran nyata (offline, yang bertempat di  Hotel  Raffles  Kuningan Jakarta,  yang  telah  dipilih Raja  Salman  menjadi  hotel  selama kunjungan  kenegaraannya  beberapa tahun lalu. 


Report talk dilakukan  untuk  menemu pahami lebih dalam point-point penting tindak lanjutyang Indonesia dapat lakukan Bersama berdasarkan dari  hasil  capaian  yang  dilaporkan  dalam  State  of  Islamic  Economy 2020/2021.


(Solihin/Rls)

×
Berita Terbaru Update