OnlinePantura.com - Petani dari Desa Boni Sari, Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang gotong-royong membersihkan saluran irigasi dari lumpur dan tanaman yang tumbuh liar. Kegiatan ini dilakukan tidak hanya sekali atau dua kali mereka lakukan. Melainkan setiap Sabtu atau Minggu bersama H Mulyadi, Kepala Desa Boni Sari saat tidak ada kegiatan di kantor desa.
Di lokasi gotong-royong, terlihat masing-masing petani membawa berbagai perlengkapan. Seperti cangkul, parang dan beberapa keperluan lain yang dibutuhkan untuk membersihkan irigasi. Mereka berharap, setelah dilakukannya gotong-royong ini air dapat mengalir lancar dan bisa memenuhi kebutuhan air di sejumlah lahan persawahan yang ada di Desa Boni Sari.
H Mulyadi mengatakan, pembersihan dilakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan lumpur. Sehingga terjadi pendangkalan saluran, yang nantinya akan menghambat lancarnya aliran air menuju ke lahan persawahan. “Pembersihan irigasi ini dilakukan untuk menunjang kelancaran air irigasi di semua wilayah persawahan yang ada di Desa Boni Sari khususnya,” kata H Mulyadi.
Dikatakannya, meskipun saluran irigasi kondisinya masih alami, namun dapat melayani areal persawahan secara keseluruhan. Setiap musim tanam tiba, tidak sedikit petani turun langsung untuk memperbaiki saluran air tersebut dengan cara gotong-royong. Karena mereka menganggap ini menjadi tanggung jawab bersama. Tentunya, mengharapkan agar saluran air lancer dan mendapat hasil panen yang memuaskan..
H Mulyadi menyambut baik atas kegiatan yang dilakukan oleh warganya. Karena saluran irigasi sebagai penyedia bahan baku air pertanian, yang harus terus dijaga kelancarannya agar produksi sektor pertanian dapat lebih berhasil. “Sehingga dapat mendongkrak kesejahteraan para petani, dan ketahanan pangan khususnya,”kata H Mulyadi.
Lebih lanjut H Mulyadi menyatakan, kerja bakti seperti ini sangat baik untuk terus di lakukan, karena akan turut mempererat jalinan silaturahmi antar warga. “Dengan kerja bakti kita akan saling dekat dan dapat saling tukar pikiran, serta bisa mempererat rasa kekeluargaan,” pungkasnya.(One)