OnlinePantura.com - Usia pernikahan kurang lebih baru tiga minggu, AM warga Kampung Santri Asem, Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang harus meninggalkan istrinya SJ untuk selamanya. Menjalani hidup berkeluarga baru seumur jagung, AM menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Minggu, 3 Mei 2020 kemarin. Peristiwa tersebut pertama kali ditemukan langsung oleh SJ, setelah pulang dari pasar kurang lebih pukul 10.00 WIB. Sontak dibuat terkejut, AM terlihat sudah tergantung menggunakan kain sprei yang dipotong-potong.
SJ mengaku tidak tahu mengapa suaminya harus mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. “Saya tidak tahu apa penyebabnya. Dia tidak pernah bicara ada masalah apa kepada saya,” ujar SJ.
Namun pengantin berusia tiga minggu ini,Hanya saja, beberapa hari sebelumnya, SJ menuturkan, kalau suaminya tidak lagi bekerja dan setelah itu AM kerap murung. “Katanya, dia berhenti kerja dan gajinya belum keluar. Makanya kelihatan sedih,” ujar SJ.
Tidak hanya itu, menurut keterangan Empud salah seorang keluarga dari istri korban, AM juga punya hutang. Sementara kondisi pekonomiannya sedang kurang baik. “Kemungkinan dia depresi karena faktor ekonomi, sehingga dia memutuskan untuk gantung diri,” kata Empud, keluarga dari istri korban.
Sementara itu, Kapolsek Mauk Polresta Tangerang AKP Kresna Ajie Pangestu saat dikonfirmasi melalui pesan singkat membenarkan insiden tersebut. “Tadi kita upaya untuk mengorek informasi, tapi pihak keluarga almahrum masih shock,” singkatnya.(One)