BOGOR – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal Sembiring Depari angkat bicara terkait soal adanya Tim Advokasi PWI Kota Bogor yang meminta pertanggungjawaban kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, pasca Jumpa Pers dengan Walikota Bogor Bima Arya, di Pendopo Kediaman Walikota Bogor, Senin (16/3/2020) belum lama ini.
Menurut informasi yang dilansir disejumlah media di Bogor, ada wartawan Bogor yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang diduga terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (Covid -19), Merka saat ini dipantau oleh Tim Kesehatan RSUD Kota Bogor pasca Jumpa Pers dengan Walikota Bogor yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19
“Apa benar ada wartawan Bogor yang berstaus ODP? Jika memang benar, saya meminta kepada wartawan, khususnya para anggota PWI tetap mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan guna menghindari penyebaran Covid-19. Karena hal ini penting untuk menjaga diri dari penyebaran virus Corona,” ujar Ketum PWI Pusat, Atal S depari kepada wartawan, Minggu (21/3/2020).
Menurutnya, sebelumnya PWI sudah menghimbau kepada para anggotanya untuk menjaga diri dan mematuhi protokol kesehatan atau standar pencegahan penularan virus Corona, salah satunya adalah dengan cara melakukan “Social Distancing’ untuk mencegah virus Corona.
“Menjaga jarak sosial perlu dilakukan dengan menghindari kerumunan, pertemuan besar, konser, acara olah raga, membatasi angkutan umum termasuk konferensi pers yang dilakukan oleh sejumlah wartawan dengan Walikota Bogor tersebut,” jelas Atal yang juga salah satu pendiri dan penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat itu.
Terkait adanya pemberitaan yang menyebutkan, bahwa ada sejumlah wartawan anggota PWI Kota Bogor yang meminta pertanggungjawaban kepada Pemkot Bogor dalam hal ini Walikota Bogor, menurutnya hal ini sesuatu yang tidak perlu dilakukan, karena ini sudah menjadi resiko dan konsekwensi profesi wartawan dalam menjalankan tugasnya lebih banyak dilapangan yang sangat rentan dengan penyebaran Covid-19.
Karena sejak awal PWI dan Dewan Pers telah menghimbau kepada seluruh insan pers untuk tetap menjaga diri dan bersatu melawan penyebaran Covid-19 di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
“Seharusnya kita semua mendoakan Walikota Bogor, agar yang bersangkutan cepat sembuh dan negatif dari Covid-19 yang membelit dirinya, agar bisa melakukan jumpa pers kembali dengan para wartawan untuk menyampaikan publikasi kebijakan Pemkot Bogor yang perlu diketahui oleh publik atau warga Kota Bogor,” katanya
Lebih lanjut Atal berulang kali menyampaikan, sebelumnya pihaknya meminta kepada seluruh anggota PWI di Kota dan Kabupaten seluruh Indonesia, khususnya PWI Cabang Jawa Barat agar memonitor anggotanya agar tetap menjaga diri dan mengikuti protokol kesehatan, supaya terhindar dari penularan virus Corona ini.
“Mengikuti protokol kesehatan diantaranya adalah, dengan menggunakan masker, hand sanitaizer dan melakukan Social Distancing yaitu menjaga jarak aman terhadap nara sumber ketika melakukan konferensi pers atau wawancara,” imbuhnya.
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun, bahwa profesi wartawan dalam bertugas terkait Covid-19 pertama-tama adalah memprioritaskan keselamatan diri, karena sifat penularan yang cepat dan tidak terdeteksi cara menularnya.
“Dewan Pers sebelumnya juga telah menghimbau kepada pimpinan perusahaan media, diminta untuk mengingatkan wartawannya yang bertugas dilapangan,” ungkapnya.
Sebelumnya, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada para wartawan yang dinyatakan berstatus ODP Covid-19, Walikota Bogor melalui Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemkot Bogor Rudiyana membuat list wartawan yang berinteraksi dengan Bima Arya.
"Kami membuat Whatsapp Grup (WAG) khusus terdiri dari saya, tim Humas, wartawan dan dokter, dimana semua anggota WAG tersebut berstatus ODP. Dalam WAG tersebut kami juga meminta biodata tiap wartawan untuk tujuan medis. Karena Dokter dalam grup itu juga memantau kondisi kesehatan tiap wartawan setiap waktu,” terang Rudiyana.
Menurutnya, Kemudian, pada hari Sabtu, (21/3) pihkanya tetap memprioritaskan semua wartawan untuk test swab di RSUD Kota Bogor. Bahkan, pihaknya yang ODP dan dokter lebih mendahulakan para wartawan. "Semoga hasil test rekan-rekan wartawan negatif Covid-19," pungkas Rudi.
Sementara itu, Tim Advokasi PWI Kota Bogor sebelumnya mendesak agar Bima Arya bertanggungjawab terhadap para wartawan. Untuk itu, pihaknya mendesak Pemerintah Kota Bogor dalam hal ini Walikota Bogor untuk bertanggung jawab.
“Kami meminta kepada Pemkot Bogor untuk bertanggungjawab dalam penanganan medis sepenuhnya soal kondisi kesehatan para jurnalis yang telah melakukan jumpa pers dengan Walikota Bogor," kata Tim Advokasi PWI Kota Bogor Bagus Harianto dengan tembusan Ketua PWI Kota Bogor.(Solihin/Rls)
“Seharusnya kita semua mendoakan Walikota Bogor, agar yang bersangkutan cepat sembuh dan negatif dari Covid-19 yang membelit dirinya, agar bisa melakukan jumpa pers kembali dengan para wartawan untuk menyampaikan publikasi kebijakan Pemkot Bogor yang perlu diketahui oleh publik atau warga Kota Bogor,” katanya
Lebih lanjut Atal berulang kali menyampaikan, sebelumnya pihaknya meminta kepada seluruh anggota PWI di Kota dan Kabupaten seluruh Indonesia, khususnya PWI Cabang Jawa Barat agar memonitor anggotanya agar tetap menjaga diri dan mengikuti protokol kesehatan, supaya terhindar dari penularan virus Corona ini.
“Mengikuti protokol kesehatan diantaranya adalah, dengan menggunakan masker, hand sanitaizer dan melakukan Social Distancing yaitu menjaga jarak aman terhadap nara sumber ketika melakukan konferensi pers atau wawancara,” imbuhnya.
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun, bahwa profesi wartawan dalam bertugas terkait Covid-19 pertama-tama adalah memprioritaskan keselamatan diri, karena sifat penularan yang cepat dan tidak terdeteksi cara menularnya.
“Dewan Pers sebelumnya juga telah menghimbau kepada pimpinan perusahaan media, diminta untuk mengingatkan wartawannya yang bertugas dilapangan,” ungkapnya.
Sebelumnya, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada para wartawan yang dinyatakan berstatus ODP Covid-19, Walikota Bogor melalui Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemkot Bogor Rudiyana membuat list wartawan yang berinteraksi dengan Bima Arya.
"Kami membuat Whatsapp Grup (WAG) khusus terdiri dari saya, tim Humas, wartawan dan dokter, dimana semua anggota WAG tersebut berstatus ODP. Dalam WAG tersebut kami juga meminta biodata tiap wartawan untuk tujuan medis. Karena Dokter dalam grup itu juga memantau kondisi kesehatan tiap wartawan setiap waktu,” terang Rudiyana.
Menurutnya, Kemudian, pada hari Sabtu, (21/3) pihkanya tetap memprioritaskan semua wartawan untuk test swab di RSUD Kota Bogor. Bahkan, pihaknya yang ODP dan dokter lebih mendahulakan para wartawan. "Semoga hasil test rekan-rekan wartawan negatif Covid-19," pungkas Rudi.
Sementara itu, Tim Advokasi PWI Kota Bogor sebelumnya mendesak agar Bima Arya bertanggungjawab terhadap para wartawan. Untuk itu, pihaknya mendesak Pemerintah Kota Bogor dalam hal ini Walikota Bogor untuk bertanggung jawab.
“Kami meminta kepada Pemkot Bogor untuk bertanggungjawab dalam penanganan medis sepenuhnya soal kondisi kesehatan para jurnalis yang telah melakukan jumpa pers dengan Walikota Bogor," kata Tim Advokasi PWI Kota Bogor Bagus Harianto dengan tembusan Ketua PWI Kota Bogor.(Solihin/Rls)