onlinepantura.com KABUPATEN TANGERANG - Sejumlah karyawan yang bekerja di kawasan Cikupa Mas saat pulang memilih naik kendaraan umum. Diketahui, sejumlah perusahaan yang ada di kawasan tersebut telah menyediakan kendaraan antar jemput karyawan berupa bus.
Namun tidak sedikit karyawan tidak memanfaatkan sarana yang disediakan pihak pabrik. Mereka justru memilih naik angkutan umum atau pun bus yang mencari penumpang di jalan Tol Cikupa-Merak.
Setelah keluar dari gedung perusahaan dimana mereka kerja, langsung berlari dan naik pagar di jalan tol. Karena angkutan umum sudah menunggu di badan jalan tol dan tidak lama-lama menunggu penumpang, karena takut jika ada petugas melintas dan menghampirinya.
Ini terjadi setiap hari, karyawan sift dua masuk malam pulang pagi dan sift satu masuk pagi pulang sore. Kebanyakan karyawan yang dimaksud tinggalnya di wilayah barat, yakni Kabupaten Serang, Cikande Serang dan sekitarnya.
Salah seorang karyawan pabrik asal Serang, Sundari mengatakan, keluar dari pabrik pukul 16.00 WIB kalau naik kendaraan umum lewat jalan tol bisa cepat sampai rumah. Kalau ikut bus jemputan sampai rumah bisa sampai pukul 19.00 WIB, karena jalan macet.
Sundari memilih naik kendaraan umum karena sampai di rumah bisa cepat dan secepat-cepatnya pukul 17.30 WIB sudah di rumah. Ia mengaku, setiap hari pulang kerja selalu naik bus yang mangkal di jalan tol. Tapi kalau berangkat pagi ia tetap berangkat ikut bus jemputan.
"Sebenarnya tidak boleh, tapi bagaimana lagi, sampai sekarang masih saja ada yang pulang tidak naik bus jemputan. Ya saya ikut-ikutan," kata Sundari.
Menurut salah seorang pedagang di kawasan pabrik yang enggan disebutkan namanya mengatakan, tidak setiap hari ada petugas yang melintas dan melarang bus atau angkutan umum yang menunggu karyawan pabrik pulang.
Yang terjadi justru petugas dari perusahaan tersebut mengusir menggunakan kayu dan dipukulkan di pagar besi. Agar para karyawan tidak naik pagar besi, tidak naik kendaraan umum di jalan told an agar kendaraan umum yang ada di badan jalan tol segera pergi. Namun upaya petugas tidak membuahkan hasil, meskipun itu sudah dilakukan berkali-kali.
Mereka menganggap penumpang karyawan ini sudah setiap hari naik dan sudah menjadi langganan. "Ya begitulah setiap hari, meskipun perusahaan sudah menyediakan armada antar jemput karyawan, tapi masih saja karyawan mengabaikannya. Begitu juga dengan petugas yang melarang menaikkan penumpang di jalan tol, tetap saja tidak menjadi jera kendaraan angkutan umum maupun bus menaikkan penumpang," jelasnya.
(One)