Foto: ilustrasi/net |
Pemerintah telah menjadwalkan pelaksanaan pesta demokrasi tingkat desa pada 1 Desember 2019 mendatang nanti.
Seperti halnya dikatakan, Tokoh masyarakat Desa Kampung Melayu Barat kecamatan Teluknaga, Tajudin Pongky Saresa mengatakan, tensi dibeberapa desa menjelang Pilkades memang memanas.
Kondisi tersebut dipicu karena persaingan dari beberapa Calon Kepala Desa (Cakades) yang akan tampil dalam pilkades. Para Cakades saling serang dengan jurus sejumlah isu dimainkan.
Menanggapi hal tersebut meminta pada Cakades untuk menahan diri demi menjaga kondusifitas daerah tetap terjaga. Para Cakades harus menampilkan fairplay dengan mematuhi semua aturan dan tidak saling sering dengan isu menyesatkan.
Beberapa desa yang diketahui memanas memiliki jumlah pelamar Cakades yang jumlahnya banyak. Kondisi tersebut membuat pemerintah memberikan tahapan tambahan, yakni tes dasaruntuk meloloskan jumlah maksimal lima orang Cakades saja,"ungkapnya.
"Para Cakades harus tampil dengan tidak saling menjatuhkan. Cakades lebih efektif menampilkan visi misi dan program membangun desa pada masyarakat daripada mencari kesalahan calon lain atau lawannya," ujar Tajudin
Dibeberapa desa yang tensinya memanas sudah diminta oleh pemerintah untuk meredamnya. Para Camat juga diminta turun langsung untuk memantau kondisi di wilayahnya masing masing.
Beberapa desa yang tensinya memanas dikatakan Ancin wara Desa Lemo terdapat di Kecamatan Teluknaga, yakni Desa Pangkalan dan Desa Tanjung Pasir.
Mengenai kabar tersebut tokoh masyarakat Ancin menegaskan agar masyarakat tetap tenang. Sebab pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Agar pelaksanaan pilkades serenhtak di 2019 ini tetap berjalan aman, damai dan sesuai harapan.
"Bila memang ada kendala atau masalah maka segera dikomunikasikan untuk dicari solusinya. Jangan membuat keruh suasana dan memancing emosi masyarakat. Petugas terkait sudah sepakat menjaga bersama keamanan dalam pelaksanaan pilkades," lanjutnya. (red/iwn/jar)