Hal itu Ia buktikan dengan mendirikan sebuah Yayasan yang diberi nama 'Yayasan Fajar Qolbi' bergerak di bidang sosial seperti mengasuh dan membantu puluhan anak Yatim Piatu dan kaum Dhuafa yang baru di resmikan Dandim 0506 Tangerang, Letkol Inf Wisnu Kurniawan, S.Sos pada Minggu (15/9) kemarin.
Ditemui Wartawan di Makodim 0506 Tangerang, pendiri Yayasan Fajar Qolbi, Serka Iswandi menyampaikan sejarah yayasan yatim piatu dan Dhuafa yang Ia dirikan berawal dari sembunyi-sembunyi dan tidak terang-terangan, disebabkan masih sedikitnya anak-anak yatim yang berada diseputar kediamanya.
"Kurang lebih enam tahun setiap saya ada rejeki langsung saya antar kerumah-rumah mereka (yatim piatu), tapi hanya sekedar uang jajan atau ongkos sekolah dan jumlah anak masih sedikit. Kebetulan saya anggota TNI dan tinggal bersama masyarakat, jadi tau betul keadaan mereka,"katanya ke Wartawan.
Iswandi menceritakan, akibat penghasilanya yang terbatas sebagai anggota TNI, Dirinya bertekat kuat mencari penghasilan lain untuk membantu anak yatim piatu dengan menjadi agen bahan material bangunan, hingga mampu menyisihkan rezeki yang Ia berikan kepada yatim piatu.
"Kebetulan masyarakat disekitar saya sering bangun rumah, kebetulan saya ada kenalan yang bisa jual pasir, batu kali dan urukan puing. setiap ada pesanan barang-barang itu selalu saya sisihkan. terkadang dapat 500 ribu terkadang 250 ribu buat ank-anak itu dan terus berlanjut sampai tahun 2017," bebernya.
Berjualan Sajadah Untuk Membantu Anak Yatim
Iswandi pun, mengisahkan suka duka dalam membantu Yatim Piatu dan Dhuafa. Kejadian itu pernah ia alami pada bulan Ramadhan, ketika Ia kekurangan anggaran untuk diberikan ke Yatim Piatu hingga membuatnya berjualan Sarung dan Sajadah ( alat Shalat) dari rekan sejawatnya meski bayarnya memakai kurun waktu atau membantu menjualkan dan untungnya untuk diberikan ke Yatim Piatu.
"Teman saya, Serda Yatris mengijinkan untuk bisa ngutang kain Sarung dan Sajadah, kalau habis terjual baru bayar. Alhamdulilah dalam tempo 5 hari ada 100 pcs terjual dan keuntunganya buat anak-anak yatim piyatu dhuafa kurang lebih 25 anak. Di hari ke enam saya pesan kembali Sarung 200 potong dn 67 Sajadah dan terjual 363 potong. Lebaran kurang empat hari, mereka sy pangil dan saya bagikan dirumah saya," katanya.
Mendapatkan Bantuan dari Pangdam Jaya
Yayasan Fajar Qolby mendapatkan bantuan anggaran dari Panglima Kodam Jaya. Hal itu, menurut Iswandi dilakukanya pada momen penting yakni 'Jam Pangdam jaya' tentang Persiapan Pensiun. Ia menceritakan bahwa telah mengasuh puluhan anak Yatim Piatu dan membutuhkan anggaran untuk membayar biaya pendidikan.
"Saya sampaikan ke Pangdam Jaya, bahwa yayasan saya bergerak dalam bidang sosial yang terdiri dari 68 Yatim piatu, 71 orang kaum Dhuafa.
Kebutuhn setiap bulan 20. 850.000 buat program uang saku, tambahan belanja kaum dhuafa.Sedangkan kebutuhan mendesak yakni bayar sekolah anak Yatim yang jumlahnya mencapai 100 juta," urainya.
"Di jawab oleh Pangdam Jaya "LUNAS" dan dua hari dananya cair. Saya langsung nangis terharu dan langsung saya bayarkan sesuai kebutuhan anak tingkatan Paud, SD, SMP, SMA, termasuk yang di pondok pesantren yakni penghapal AlQur'an.
"Di jawab oleh Pangdam Jaya "LUNAS" dan dua hari dananya cair. Saya langsung nangis terharu dan langsung saya bayarkan sesuai kebutuhan anak tingkatan Paud, SD, SMP, SMA, termasuk yang di pondok pesantren yakni penghapal AlQur'an.
Semua terbayar sampai bulan Desember 2019. Alhamdulillah, 15 September 2019 sudah diresmikan oleh Bapak Dandim 0506 Tangerang disaksikan unsur Muspika," katanya.
*Termotivasi akibat Teringat Ibu Kandung*
Lebih jauh, Serka Iswandi menceritakan, kerinduan terhadap Ibu kandunganya yang telah tiada mengingatkan Dirinya akan keberadaan dan nasib anak yatim piatu dan kaum Dhuafa yang terdiri dari janda-janda tua diseputaran rumahnya.
*Termotivasi akibat Teringat Ibu Kandung*
Lebih jauh, Serka Iswandi menceritakan, kerinduan terhadap Ibu kandunganya yang telah tiada mengingatkan Dirinya akan keberadaan dan nasib anak yatim piatu dan kaum Dhuafa yang terdiri dari janda-janda tua diseputaran rumahnya.
Ia menyebut, hal itu membuat hatinya tergugah dan merasa gundah, hingga memutuskan untuk rutin membantu.
"Saya sering rindu akan almarhum Ibu saya yang sudah meningal dan tidak terasa sering air mata ini menetes. Dalam pikiran dan hati saya bergejolak memikirkan ank-anak itu gmn makan mereka? gimana sekolah mereka? gimana pergaulan mereka ? masa depan mereka dengan kehidupan mereka ? sering saya puasa dan berdo'a ijin kan saya yaa Allah, berbuat sesuatu untuk ank-anak yatim piatu dan dhuafa.
Nama Yayasan diambil dari Nama Anak dan Restu Keluarga
Nama Yayasan Fajar Qolby, menurut Iswandi, dirinya ambil dari anak sulungnya yang mengikuti pendidikan Scaba TNI AL setelah musyawarah bersama keluara. Ia juga mengaku, restu dari keluarga besarnya pun mengiringi langkahnya dalam mendirikan Yayasan.
"Ketika musyawarah keluarga, Istri saya sembari menangis spontan menjawab iklas dan ridho. Saya tanya pada anak yang pertama, bolehkah saya mendirikan yayasan dengan mengambil nama awalnya, anak saya jawab iklas. Bahkan anak saya yang kedua waktu saya tanya, jawabnya seneng ktnya banyak teman," bebernya.
Tak sampai disitu, Iswandi mengaku, dengan berbekal restu dari keluarga dirinya nekat bertanya sana-sini dan memohon restu kepada para Ulama setempat serta Notaris hingga pengurus dan pengelola, untuk melegalkan secara hukum Yayasan Fajar Qolby.
"Saya memohon restu Ulama dan tanya ke Notaris seputar persyaratan mendirikan Yayasan. Karena waktu itu saya juga belum ada dana, saya kumpulkan warga untuk membuat struktur Yayasan. Alhamdulilah, saya dapat rezeki untuk ke Notaris. Proses 3 bulan lebih SK Yayasan Fajar Qolbi keluar," terangnya.
Butuh Partisipasi Berbagai Pihak
Diakhir penyampaianya, Iswandi mengatakan, bagi para donatur maupun masyarakat yang peduli dan hendak berbagi rezeki kepada anak Yatim Piatu dan Dhuafa yang berada di Yayasanya, bisa menyalurkan bantuan atau donasi ke nomor rekening Yayasan atau pun dapat datang langsung di kantor Sekretariat. Ia pun menyadari bahwa anak Yatim Piatu dan Dhuafa membutuhkan perhatian dari semua pihak.
"Yayasan belum punya tempat kegiatan, jadi rumah saya sebagai kantor Sekretariat sementara. Bagi para donatur bisa berpartisipasi menyalurkan donasinya melalui Rekening atas nama 'Yayasan Fajar Mandiri Syariah 71 32 71 69 05 (Barkot)'. Kami menerima besar kecilnya bantuan dan tidak terbatas, Rp 1000 pun kami terima," tukasnya.
Dandim 0506 Tangerang Apresiasi. Serka Iswandi.
Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0506 Tangerang, Letkol Inf Wisnu Kurniawan S. Sos yang meresmikan langsung Yayasan sosial itu, menyampaikan apresiasi atas kreativitas jajaran Babinsa Koramil 04 Ciledug, Serka Iswandi. Menurutnya, hal yang dilakukan Iswandi sangat luar biasa.
"Saya berapresiasi, yang mana anggota saya anggota kodim 0506 Tangerang bisa mendirikan yayasan yatim, Fakir Miskin dan Dhuafa dan saya saja selaku Komandan Kodim belum bisa, saya sangat bangga sekali," ungkap Letkol Inf Wisnu Kurniawan, menahan rasa haru dan bangga, pada peresmian Yayasan Fajar Qolby Minggu (15/9).
"Saya sering rindu akan almarhum Ibu saya yang sudah meningal dan tidak terasa sering air mata ini menetes. Dalam pikiran dan hati saya bergejolak memikirkan ank-anak itu gmn makan mereka? gimana sekolah mereka? gimana pergaulan mereka ? masa depan mereka dengan kehidupan mereka ? sering saya puasa dan berdo'a ijin kan saya yaa Allah, berbuat sesuatu untuk ank-anak yatim piatu dan dhuafa.
Nama Yayasan diambil dari Nama Anak dan Restu Keluarga
Nama Yayasan Fajar Qolby, menurut Iswandi, dirinya ambil dari anak sulungnya yang mengikuti pendidikan Scaba TNI AL setelah musyawarah bersama keluara. Ia juga mengaku, restu dari keluarga besarnya pun mengiringi langkahnya dalam mendirikan Yayasan.
"Ketika musyawarah keluarga, Istri saya sembari menangis spontan menjawab iklas dan ridho. Saya tanya pada anak yang pertama, bolehkah saya mendirikan yayasan dengan mengambil nama awalnya, anak saya jawab iklas. Bahkan anak saya yang kedua waktu saya tanya, jawabnya seneng ktnya banyak teman," bebernya.
Tak sampai disitu, Iswandi mengaku, dengan berbekal restu dari keluarga dirinya nekat bertanya sana-sini dan memohon restu kepada para Ulama setempat serta Notaris hingga pengurus dan pengelola, untuk melegalkan secara hukum Yayasan Fajar Qolby.
"Saya memohon restu Ulama dan tanya ke Notaris seputar persyaratan mendirikan Yayasan. Karena waktu itu saya juga belum ada dana, saya kumpulkan warga untuk membuat struktur Yayasan. Alhamdulilah, saya dapat rezeki untuk ke Notaris. Proses 3 bulan lebih SK Yayasan Fajar Qolbi keluar," terangnya.
Butuh Partisipasi Berbagai Pihak
Diakhir penyampaianya, Iswandi mengatakan, bagi para donatur maupun masyarakat yang peduli dan hendak berbagi rezeki kepada anak Yatim Piatu dan Dhuafa yang berada di Yayasanya, bisa menyalurkan bantuan atau donasi ke nomor rekening Yayasan atau pun dapat datang langsung di kantor Sekretariat. Ia pun menyadari bahwa anak Yatim Piatu dan Dhuafa membutuhkan perhatian dari semua pihak.
"Yayasan belum punya tempat kegiatan, jadi rumah saya sebagai kantor Sekretariat sementara. Bagi para donatur bisa berpartisipasi menyalurkan donasinya melalui Rekening atas nama 'Yayasan Fajar Mandiri Syariah 71 32 71 69 05 (Barkot)'. Kami menerima besar kecilnya bantuan dan tidak terbatas, Rp 1000 pun kami terima," tukasnya.
Dandim 0506 Tangerang Apresiasi. Serka Iswandi.
Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0506 Tangerang, Letkol Inf Wisnu Kurniawan S. Sos yang meresmikan langsung Yayasan sosial itu, menyampaikan apresiasi atas kreativitas jajaran Babinsa Koramil 04 Ciledug, Serka Iswandi. Menurutnya, hal yang dilakukan Iswandi sangat luar biasa.
"Saya berapresiasi, yang mana anggota saya anggota kodim 0506 Tangerang bisa mendirikan yayasan yatim, Fakir Miskin dan Dhuafa dan saya saja selaku Komandan Kodim belum bisa, saya sangat bangga sekali," ungkap Letkol Inf Wisnu Kurniawan, menahan rasa haru dan bangga, pada peresmian Yayasan Fajar Qolby Minggu (15/9).
Solihin/Rls