Ilustrasi |
"Diharapkan Gapoktan Dapat Selesaikan Keluhan Petani"
onlinepantura.com PAKUHAJI -
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bonisari yang berada di wilayah Desa Bonisari Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang di Duga telah melakukan Penggelapan dan pemalsuan data serta mesin pertanian.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bonisari yang berada di wilayah Desa Bonisari Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang di Duga telah melakukan Penggelapan dan pemalsuan data serta mesin pertanian.
Bermula, Melalui Ketua Poktan Bonisari sekitar tahun 2016-2017 melakukan usulan untuk mendapatkan bantuan dalam bentuk Mesin Traktor kepada pihak Dinas Pertanian, Hal hasil dari usulan tersebut bantuan diterima dan di berikan kepada Ketua Poktan Bonisari dalam bentuk 1 unit mesin traktor.
Menurut beberapa Sumber yang tidak ingin disebutkan menjelaskan, Ketua Poktan Bonisari saat itu menerima bantuan 1 unit mesin traktor dari pihak pemerintah, memang saat mesin itu didapat para petani merasakan manfaat untuk bertani walau hanya 2 musim saja.
Namun setelah 2 musim, Kami selaku petani yang tergabung dalam Poktan Bonisari sampai tahun 2019 inj tidak pernah menggunakan mesin tersebut,"ungkapnya.
Anehnya lagi, ketika anggota kelompok mempertanyakan mesin traktor tersebut, H Ali sebagai Ketua Poktan mengatakan, untuk traktor ada, cuma harus bayar 2 juta rupiah sekali pakai,"jelasnya.
Anehnya lagi, lanjut ceritanya, Saya saat itu, sengaja menanyakan ke ke H Ali, kalau mesin di tebus gmn..? Bisa, kalau mau bayarin 20 juta mah, kata H Ali,"ujarnya menirukan cerita H Ali.
Menurutnya melanjutkan cerita, aneh juga,
Kami saat proses usulan tidak pernah diajak Musyawarah sama Ketua Poktan, bahkan dari laporan salah satu petani ada buku daftar nama nama anggota yang sudah ditandatangani padahal kami tidak merasa menandatangani di buku itu,"ungkapnya.
Bukan hanya, bantuan mesin traktor saja yang tidak dirasakan petani, ada juga mesin giling padi juga tidak pernah merasakan manfaatnya.
Ada juga, dalam bantuan bibit benih padi yang pernah didapat juga petani saat akan mengambil benih sudah tidak ada di rumah H Ali, dengan alasan sudah habis. Padahal petani di sini tidak pernah mendapatkan bantuan benih tersebut,"ungkapnya.
Kami hanya berharap kepada pihak Ketua Poktan dan juga Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa BoniSari dapat memberikan semua bantuan yang didapat kepada petani, karena itu milik bersama dan Haris dapat dimanfaatkan baik oleh sesama petani, "Jangan inimah di simpan dan dipakai untuk kepentingan pribadi saja.
Saat ini Kami masih bersabar, mungkin apabila tidak dapat di selesaikan keinginan para petani kami siap melaporkan permasalahan ini kepada pihak Pemerintah," jelasnya.
Demikian halnya dikatakan M. Sopian Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa BoniSari kepada onlinepantura.com baru baru ini mengatakan, Terkait keluhan petani yang tergabung dalam Poktan Bonisari, Saya akan menindaklanjuti kepada Ketua Poktan.
Hingga saat ini yang Saya tahu memang pernah Poktan mendapatkan bantuan mesin traktor beberapa tahun lalu, namun kelanjutannya Saya juga belum mengetahui,"ungkapnya.
Sampai Berita ini di tayangkan, Terkait masalah keluhan para petani Poktan Bonisari masih juga belum dapat diselesaikan oleh pihak Ketua Poktan maupun Gapoktan.
Jamal/solihin