onlinepantura.com CILEGON- Orangtua Hizkia Raymond Calon Praja (Capra) IPDN asal Provinsi Banten, Badia Sinaga akan segera melaporkan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknun Panitia Sistem Pemilihan Calon Praja (SPCP) IPDN ke Mabes Polri.
Hal ini ditegaskan oleh pengacara Badia Sinaga dari Trio Alberto SH, MH and Partners, yang sudah menyiapkan berkas data pembanding atas dugaan kecurangan mal administrasi yang dilakukan IPDN dalam SPCP Tahun 2019 terhadap Capra Hizkia Raymon dengan Nomor Tes S1930010111119405.
"Kita sudah siapkan data pembanding atas dugaan kecurangan yang dilakukan oleh IPDN kepada anak klien kita Badia Sinaga," ujar Alberto saat ditemui wartawan di Serang, Minggu (29/9/2019) malam.
Lebih lanjut, Alberto menjelaskan pihaknya sudah memiliki bukti-bukti rekaman dan teks whattsapp antara Badia Sinaga dan pihak-pihak terkait di IPDN, dari awal pengumuman SPCP pada Sabtu (31/8/2019),
melayangkan Surat Pernyataan Keberatan, Permohonan Ukur Ulang Tinggi Badan, hingga hasil Tinggi Badan yang terdapat selisih dan sempat dijadikan alasan panitia SPCP tidak meluluskan Hizkia Raymond.
"Dari aduan klien kita sudah kantongi bukti-bukti dan datanya, pertama ini jelas ada dugaan kecurangan dari selisih Tinggi Badan yang hasilnya sudah terbukti ada selisih setelah dilakukan tes atau pemeriksaan ulang Tinggi Badan pada Kamis (19/9/2019) di Gedung Utama Kampus IPDN Cilandak,Jakarta.
Kedua permohonan tes ulang Bronkitis yang ditolak. Kita punya data tes pembanding akan klien kita brinkitis normal. Ada juga bukti pernyataan panitia SPCP klien kita yang memungkinkan masuk dalam kategori KKN,"ungkapnya.
"Belum lagi simpang siurnya sistem 'Warning' di IPDN. Jadi proses ini harus ditindak lanjuti. Jargon revolusi mental pemerintah mana, ini momentumnya agar tidak terjadi di kemudian hari. Apalagi Capra dari daerah lain juga kabarnya juga mengadukan hal serupa,"imbuhnya.
Dan dalam waktu dekat ini pihak Trio Alberto akan melakukan pelaporan kepada pihak penegak hukum atas dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pihak IPDN dalam SPCP 2019.
"Ya segera akan kita laporkan ke Mabes Polri.
Laporan ini akan kita tembuskan ke Kemendagri dan presiden. gak lama lagi,"tegasnya.
Sementara itu, Badia Sinaga menyatakan pihaknya melakukan pelaporan tersebut, karena merasa kecewa setelah berupaya meminta kejelasan dari pihak IPDN dan Panitia SPCP atas adanya kejanggalan yang terdapat unsur dugaan kecurangan.
"Kita sudah menanyakan baik-baik, tapi jawaban mereka justru ada unsur kolusi dan nepotisme. Padahal jelas terbukti tinggi badan anak saya tidak sesuai hasil pengumuman yang mereka mengatakan secara tertulis, itu salah satu sebab anak saya tidak lulus," tandasnya.
Solihin/Rls