OnlinePantura.com Jakarta - Perempuan yang dikenal dengan sapaan Dian Al Mahri itu tutup usia pada Jumat (29/3) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB di usia 70 tahun.
Dikutip melalui AktaIndonesia.com
“Saat ini masih di rumah duka di kawasan Petukangan, baru nanti dibawa ke Masjid Kubah Emas untuk disalati dan dimakamkan,”ujar Sekretaris Yayasan Dian Al-Mahri, Haji Sri, saat dihubungi. Sri mengatakan Dian Al Mahri meninggal karena sakit.
Saat ini, kata Sri, para pelayat sudah memenuhi rumah duka yang berada di Jalan Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.
“Rumah duka sih sudah ramai di Petukangan Selatan, kalau di masjid mungkin yang persiapan untuk menyalati dan memakamkan saja. Saya belum ke sana,” ujar Sri.
Ia mengungkapkan proses pemakaman pun akan dilakukan di kompleks Masjid Kubah Emas yang berada di Meruyung, Kota Depok.
Proses pemakaman terbuka untuk umum. Rencananya mendiang Dian Al Mahri akan disalati di masjid tersebut selepas salat Jumat.
Masjid Kubah Emas dikenal karena bagian kubahnya disebutkan dilapisi emas 22 karat. Masjid ini memiliki lima kubah yang berlapiskan emas dan itu disebutkan melambangkan rukun Islam.
Selain itu, Masjid yang berada di dalam kompleks Islamic Center Dian Al-Mahri itu memiliki enam menara yang disebut melambangkan rukun iman.
Akibat kubahnya yang unik itulah, masjid ini pun menjadi salah satu tujuan wisata religi.
Nama masjid ini berasal dari nama sang pendiri, Hj Dian, dan nama anak bungsunya, Mahri.
“Gaya bangunan masjid ini mengadopsi masjid yang ada di Timur Tengah, Masjid Nabawi, Masjidil Aqso, dan Masjidil Haram,” ujar Karno, salah satu pengurus Masjid Dian Al-Mahri pada 2015 silam.
Red