OnlinePantura.com ASAHAN -Puluhan Masyarakat Nelayan di wilayah Asahan, Sumatera Utara berunjuk rasa dengan akan diadakannya penutupan alur sungai Bandar yang akan dilaksanakan, sehingga akan membuat dampak aktifitas perahu nelayan membuat warga terganggu pada Selasa,(26/2/2019).
Hingga membuat spontan Puluhan Masyarakat Nelayan menggelar aksi Protes.
Dari pantauan dilokasi tampak puluhan nelayan menaiki beberapa kapal kayu perahu terlihat menuju perusahaan pihak pengembang PT. PP dengan membawa spanduk sikap tegas akan protes akan diadakan penutupan alur sungai tersebut.
Koordinator Aksi, Ramadhan Batubara menjelaskan, Protes kerasnya ini dikarenakan ini langkah kami merupakan aksi protes terhadap rencana dari PT PP untuk menutup sungai ini.
Sungai ini merupakan sumber penghasilan dari kehidupan kami. "Kami, tidak setuju sungai ini ditutup," jelasnya.
Menurutnya, Bahwa ini adalah aksi spontan pertama kami, dan langkah selanjutnya kami akan melakukan aksi ke Pemerintah Kabupaten Asahan.
Kami akan menghadap dengan Bupati Asahan, DPRD Asahan, Dinas PUPR kabupaten hingga apabila tidak disahuti kami juga akan membawa permasalahan ini bila perlu ke Pemerintah Provinsi (Pemvrop) Sumatera Utara supaya permasalahan hal ini ditindak lanjuti karena sungai ini tidak boleh di tutup,"tegas Ramadhan.
Harapan kami, Masyarakat Sei Dua Hulu Kabupaten Asahan dan nelayan asahan ini kepada pemerintah dengan adanya aksi spontan ini pemerintah bisa tanggap untuk menanggapi permasalahan ditengah masyarakat dikarenakan kalau melakukan pembangunan itu seharusnya mengkaji dampak sosial kepada masyarakat dan harus mengutamakan kearifan lokal serta mengkaji dengan analisis dampak lingkungan yang terjadi dari proyek yang akan dilaksanakan,"beber Ramadhan.
"Apabila juga tidak disahuti dan tidak di respon, Ramadhan dan masyarakat nelayan tersebut berjanji akan terus menerus menyuarakan hal ini menggelar aksi hingga sampai pihak Masyarakat nelayan menemui kepastian bahwa sungai ini betul tidak di tutup,"cetus Ramadhan.
Salah satu anggota dari keluarga besar PT PP, pihak pengembang Ludfi mengatakan pihaknya saat itu menerima aspirasi warga masyarakat nelayan yang telah datang dan kami terbuka untuk diajak dialog bersama agar dapat solusi yang terbaik hingga tidak merugikan pihak manapun.
Dikatakan Ludfi lagi,saat ditanyai wartawan mengenai akan penutupan alur sungai, sebelumnya hal itu telah di sosialisasikan pihak kepala desa.
Mungkin itu belum menyentuh semua nya jadi untuk kedepan ini akan kita adakan buat sosialisasi buat seluruh elemen masyarakat tersebut kita rangkul."Kita beri penerangan hingga dapat solusi yang terbaik".
Red/Saufi