OnlinePantura.com KABUPATEN TANGERANG - Sebanyak 23 kamar santri Pondok Pesantren Riyadul Ibtida yang beralamat di kampung sura RT.005 RW.001 desa Mekar kecamatan Mekar baru Kabupaten Tangerang ludes terbakar,kamis malam ( 15/11/2018 ).Api diduga berasal dari korsleting listrik dari salah satu kamar santri.
Pengasuh Pondok Pesantren Riyadul Ibtida , Haji Mamak ( 65 ) mengatakan, kejadian kebakaran berlangsung cepat sekitar pukul 22.20 WIB. Api langsung membesar karena kamar terbuat dari anyaman bambu.
Awal terjadi api dari kamar salah satu santri diduga ledakan dari handphone yang sedang di charge.
''Kobong (kamar) disini sebanyak 23 kamar dan ada 312 santri putra putri ini terbakar semua,"ujarnya kepada wartawan saat ditemui ditempat kejadian,jum'at (16/11 ).
Dia menjelaskan, pada saat kejadian sebagian besar santri berada di dalam kamar sedang beristirahat. Sesaat sebelumnya melaksanakan pengajian.
"Santri pada kaget. Langsung keluar. Semua barang santri ikut terbakar.
Termasuk kitab, semua santri putra bahu membahu memadamkan api dengan peralatan seadanya dan beberapa warga yang mengetahui ikut membantu,"terang pria yang akrab dipanggil abah Mamak ini.
Dalam musibah ini tidak ada korban jiwa hanya kerugian material ditaksir puluhan juta rupiah. Saat berita ini diturunkan sementara beberapa tenda dijadikan tempat tinggal para santri.
"Dua rumah warga pun ikut terbakar. Alhamdulillah api berhasil dipadamkan tidak ada korban jiwa sehingga api tidak menyebar ke pemukiman warga lainnya, "tambah haji Mamak.
Selaku pengurus pondok pesantren Haji Mamak mengharap partisipasi bantuan pemerintah atau masyarakat setempat untuk memberikan dukungan agar berdiri kembali pesantrennya dan bisa segera melakukan aktivitas belajar seperti biasanya.
Atas kejadian kebakaran tersebut dibenarkan oleh jamsari ( 40 )Bahwa dirinya berperan serta membantu dukungan berdiri kembali pondok pesantren tersebut dengan menggalang dana bersama warga lainnya.
"kami prihatin atas musibah ini,sebagai wujud kepedulian kami menggalang dana dari masyarakat demi berdiri kembali pondok pesantren ini,''ujarnya kepada wartawan,jumat ( 16/11/2018 ).
"Alhamdulillah, saya bersama rekan lain di hari pertama setelah insiden tersebut siang harinya bisa terkumpul dana untuk membantu logistik para santri ponpes ini,"tambahnya.
"Kami tidak berdiam diri apabila sesuatu insiden terjadi di lingkungan sekitar dan mengajak peran serta masyarakat untuk memberikan dukungan materil demi berdiri kembali pondok pesantren Riyadul Ibtida,"ungkap jamsari yang selaku ketua ormas DPC BPPKB ( Badan pembinaan potensi keluarga Besar ) Banten ini.
Saat berita ini diturunkan pihak pemerintah desa tersebut belum merespon terkait insiden ini.
Sementara itu Camat Mekar Baru tidak bisa dimintai keterangan terkait musibah ini. Beberapa kali dihubungi wartawan, panggilan tidak direspons yang bersangkutan.
red