×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

FMPP NKRI Gelar Diskusi Publik Tentang Peran Jurnalis

Kamis, Oktober 25, 2018 | 21:32 WIB Last Updated 2019-07-05T07:13:28Z

OnlinePantura.com JAKARTA -Forum Mahasiswa dan Pemuda Pengawal NKRI (FMPP NKRI) menyelenggarakan diskusi publik dengan tema Peran Jurnalis dalam Meliput Penanganan Bencana oleh Pemerintah di Mie Aceh Seulawa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 25 Oktober 2018.

“Sebagai negara yang rawan bencana, sudah saatnya kita meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana,” hal ini disampaikan Iis Suryani, Kepala Seksi Usaha Padat Nasional Modal Badan Penanggulan Bencana Nasional (BNPB).

Iis menambahkan kalau Indonesia sebagai daerah Ring of Fire yang secara otomatis merupakan daerah yang rawan bencana. “Indonesia ini seperti laboratorium bencana,” tegasnya.

Dalam diskusi juga menyoroti tentang informasi simpang siur yang terjadi disaat bencana.

Seperti yang disampaikan Fira Abdurrahman, Ketua Divisi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta. “Informasi simpang siur yang terkadang berupa berita bohong atau pun fake sering bermunculan di saat bencana.

Terutama menyangkut persoalan data informasi atau proses penanganan bencana yang dilakukan pemerintah,” ujar Fira.

Ia mengatakan AJI sampai sekarang masih fokus untuk melawan berita bohong yang berseliweran di tengah masyarakat.

“Melawan hoax dan fake itu harus bersama-sama dan kita sebagai mahasiswa yang merupakan kaum intelektual jangan menjadi pelaku hoax,” tegasnya di hadapan sekitar 50 orang peserta diskusi.

Sementara itu, tokoh muda DKI Jakarta, Patriot Muslim, juga menyoroti persoalan peran jurnalis yang seharusnya memposisikan diri sebagai pemberi informasi yang berimbang dan jangan memberikan pemberitaan yang tidak mendidik.

“Bagi saya jurnalis berperan sangat penting untuk memberikan informasi yang tepat dalam proses penanganan bencana,” tegasnya.

Acara diakhiri oleh deklarasi anti hoax yang langsung dibacakan oleh Sudirman Hasyim selaku ketua panitia acara. Sudirman menyampaikan beberapa poin deklarasi.

“Kami menyadari sepanjang tahun 2018, banyak kejadian bencana alam yang menimpa Indonesia. Namun, banyak informasih simpang siur yang beredar dan membuat masyarakat bingung.

Oleh karenanya, kami menyatakan, mendukung program penanganan bencana oleh pemerintah dan memastikan informasi yang akurat sampai kepada masyarakat.

Menolak penyebaran informasi mengenai bencana yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Menolak penyebaran informasi mengenai bencana yang ditujukan untuk menimbulkan kepanikan, kegaduhan, dan rasa ketakutan masyarakat,” tegasnya.

Sudirman juga mengajak seluruh media baik media cetak, online, TV, radio dan media kampus untuk memberitakan informasi secara positif, cerdas, dan berimbang. Mendorong Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 berjalan dengan damai, aman dan santun.

red

×
Berita Terbaru Update