Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

FORKOM BEM PTAI Soroti Visi Misi Program Nawacita

Selasa, September 18, 2018 | 09:23 WIB Last Updated 2019-11-05T04:06:12Z

JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) menggelar acara Konferensi Pers di Hotel MaxOne - Jakarta, Pada Senin 17 September 18.

Momentum 4 tahun Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK), merupakan ajang untuk mengevaluasi, menagih, mendesak, dan menuntut hak-hak dan kewajiban pemerintahan sesuai yang tercantum di dalam visi-misi program Nawacita.

Melalui siaran pers, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) yang dihadiri oleh Nica Ranu Andika selaku Presnas DKI, Agus Suherman Tanjung selaku Presnas Sumsel, Ade Putra selaku Presnas Banten yang merupakan perwakilan dari seluruh Presnas yang berjumlah 21 Orang mengungkapkan, berbagai survei menunjukkan kepuasan dan kelemahan serta efektif atau tidaknya kinerja kabinet kerja Jokowi-JK dalam mengelola negara.

Presidium Nasional BEM PTAI Jakarta, Nica Ranu Andika mengatakan melihat berbagai survey dalam pemerintahan yang sudah berlangsung selama 4 Tahun menunjukkan adanya kepuasan dan kelemahan serta efektif atau tidaknya terhadap kinerja pemerintah pusat.

"Beberapa permasalahan yang menjadi sorotan terhadap kinerja 4 tahun kinerja pemerintah saat ini seperti nilai tukar rupiah yang melonjak,  dicabutnya subsidi BBM yang akhirnya berdampak pada harga kebutuhan pokok, impor besar-besaran dan pengandalan hutang luar negeri." Katanya.

"Kenaikan harga BBM, dolar tak terbendung yang berimbas naiknya bahan pokok, hal inilah yang pada akhirnya mengakibatkan beberapa organisasi kemahasiswaan melakukan aksi terhadap kebijakan pemerintahan saat ini. 

Dalam menyikapi permasalahan bangsa saat ini, BEM PTAI akan membahasnya pada MUSPIMNAS yang akan diselenggarakan dalam waktu yang dekat ini." Tambah Ade Putra selaku PRESNAS Wilayah Banten.

Adapun pernyataan sikap  FORKOM BEM PTAI saat ini :
1. Mengecam pencatutan nama terhadap BEM PTAI tanpa izin dan tujuan yang tidak jelas serta akan menindak lanjuti secara organisasi bagi oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab.

2. Menghimbau kepada seluruh kawan-kawan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM/DEMA Seluruh Indonesia agar tidak terlibat secara aktif dalam politik praktis yang akhir-akhir ini menggerus marwah mahasiswa.

3. Berkomitmen menjadikan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara serta ikut serta menyejahterakan kehidupan rakyat.

4. BEM PTAI menilai kinerja pemerintah Masih ada Yang kurang, Tetapi Masih On The Track, dan BEM PTAI akan terus Mengawal dan mengkritis kekurangan tersebut demi tercapainya Nawacita.

Agus Suherman Tanjung Presnas Wilayah Sumatra Selatan menambahkan dia juga menyampaikan nama sejumlah pengurus Presidium Nasional (Presnas) BEM PTAI se Indonesia.

"Saat ini kita tahu betul jumlah kampus agama Islam yang fantastis mencapai 1.200 dan kami satu-satunya forum yang mempersatukan ide gagasan dan garis perjuangan kampus Islam swasta dan negeri yang telah lama berdiri.  

Masyarakat harus tahu, karena sudah mulai banyak pencatutan dalam melakukan aksi dan kita harus tahu siapa yang bergerak di lapangan dan yang bertanggung jawab," ucapnya.

Adapun nama-nama presedium Nasional hasil kongres yang digelar di palembang pada tahun 2017 menyapakati nama-nama berikut: Presnas DKI Jakarta Nica Ranu Andika, Presnas Sumatra Selatan Agus Suherman Tanjung, Presnas Jawa Timur Anis Rohmatullah, Presnas Jateng Ahmad Wasi Uzzulfa, Presnas Jawa Barat Doni Maulana,  Presnas Banten Ade putra, Presnas Sulawesi Tengah Muh. Rizal, Presnas Aceh Jumiadi, Presnas Sumut Zulkifli, Presnas Gorontalo Arafiq, Presnas Kalimatan Barat Anwar fuadi, Presnas Maluku Utara Furqan, Presnas Sulawesi Selatan  Fikram Kasim, Presnas Bengkulu Hanif, Presnas Kalimatan Timur Osvaldo, Presnas DI Yogyakarta Zulhamri, Presnas Sulawesi Utara Taufan, Presnas Jambi Arpah, Presnas Riau Eko.

Solihin

×
Berita Terbaru Update